Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Malangke Raya, Mendesak pemerintah daerah serius menangani banjir yang berkepanjangan di Malangke Raya.

News412 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA LUWU UTARA—Aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat Malangke raya meminta pemerintah daerah secepatnya melakukan penanganan Banjir di beberapa desa di dua kecamatan Malangke dan Malangke Barat dimana banjir tersebut membuat penderitaan masyarakat yang terdampak karena berlangsung sudah lama.

Mahasiswa dan masyarakat tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Malangke Raya (ASMARA) melakukan aksi di dua titik pertama di tengah kota Masamba setelah aliansi bergantian berorasi, massa aksi menuju kantor DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.

Jendral lapangan Yusril menerangkan, aksi ini dilakukan karena masyarakat sudah jenuh banjir yang melanda sudah berbulan-bulan tidak kunjung ada penanganan serius dari pemerintah terkait. “Kami datang meminta keseriusan pemerintah daerah dalam penanganan banjir di beberapa desa di kecamatan Malangke dan Malangke Barat.

Yusril menambahkan, banjir di dua kecamatan ini itu penyebab sama yaitu terjadi pendangkalan sungai dan ada tanggul yang jebol. Di kecamatan Malangke yg di aliri sungai masamba terjadi pendangkalan di aliranya dan tanggul yang jebol di desa putemata mengakibatkan beberapa desa terdampak yaitu desa pettalandung, girikusuma, dan pattimang. Itu sudah berlangsung sudah kurang lebih 3 bulan. Dan di kecamatan Malangke Barat juga terjadi pendangkalan sungai dan tanggul di aliran sungai Rongkong jebol parahnya sudah ada 10 bulan lebih terendam banjir. Yaitu di desa wara, desa kalitata, desa cenning dan sampai ke desa waelawi. Dan banjir akan menerjang desa-desa yang lain di dua kecamatan ini ketika tidak ada penanganan khusus dari pemerintah dan dinas-dinas terkait. Maka dari itu aliansi solidaritas mahasiswa dan masyarakat Malangke raya (ASMARA) datang kekantor DPRD Luwu Utara berorasi bergantian dengan lantang menyuarakan keadaan akibat banjir dan aspirasi masyarakat dengan lantang. Tidak lepas dari beberapa tuntutan yang kami bawa.

1. MENDESAK PEMDA LUTRA UNTUK MELAKUKAN NORMALISASI SUNGAI
2. MENDESAK PEMDA LUTRA SEGERA MELAKUKAN PENANGGULANGAN TANGGUL YANG JEBOL.
3. MENDESAK PEMDA LUTRA UNTUK MEMBUAT PANITIA KHUSUS PENANGGULANGAN BANJIR MALANGKE RAYA.
4. MEMINTA PEMDA LUTRA UNTUK BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KERUGIAN MASYARAKAT MALANGKE RAYA AKIBAT BANJIR YANG BERKEPANJANGAN.
5. MENDESAK PEMDA LUTRA MEMBUAT KOLAM RETENSI.
6. MENDESAK PEMDA LUTRA SEGERA MELAKUKAN PEMBAGUNAN BENDUNGAN.

Tuntutan ini kami anggap dapat menyelesaikan masalah banjir di kecamatan Malangke dan Malangke Barat ketika pemerintah daerah fokus dalam melakukannya. Dalam aksi, demonstrasi ini massa aksi di temui beberapa stakeholder diantaranya. Ketua DPRD Luwu Utara, DPRD dapil Malangke Raya, Dinas PUPR, Dinas pertanian, Dinas pendidikan.

“Kami telah hearing dengan stakeholder terkait, di rapat dengar pendapat tersebut kami mendesak secepatnya melakukan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul sebagai solusi jangka pendek karena masyarakat sudah lama tergenang banjir dan itu membuat banyak kerugian, melumpuhkan segalah aktivitas masyarakat, dan tuntutan kami yang lainya harus di realisasikan bukan hanya janji Yang tak kunjung di lakukan”

Dinas PUPR dalam tanggapan nya akan secepatnya melakukan normalisasi sungai dan penanggulangan tanggul yang jebol. Sembaring tahap pembangunan bendungan dan kolam retensi sebagai penangan banjir jangka panjang. Dan akan memperoses pembentukan panitia khusus untuk penanggulangan bencana banjir di kecamatan Malangke dan Malangke Barat.

Wakil jendral lapangan Fiki mengatakan ” sekaitan normalisasi sungai harus dilakukan secepatnya dan menurunkan sebanyak banyaknya alat. Sekaitan tanggul yang di ada disepanjang pelataran sungai harus di buat dengan bahan yang kokoh sehingga dapat bertahan lama. Karena hal tersebut membuat masyarakat dihantui banjir ketika bahan yang di gunakan mudah di sapu air”

Sekaitan itu dinas pertanian dalam pernyataan akan melakukan assessment untuk sekaitan ganti rugi lahan pertanian masyarakat akibat banjir yang berkepanjangan

Dinas pendidikan dalam pernyataan nya akan melakukan penanganan khusus untuk siswa-siswi yang sekolah nya tidak dapat di lakukan kegiatan pelajaran.

“Kami akan terus mengawal tuntutan ini, jika dalam satu Minggu ini tidak ada tindakan yamg siknifikan dilakukan oleh dinas terkait kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, masyarakat sudah siap untuk datang menduduki kantor daerah kabupaten Luwu Utara” tegas dari jendral lapangan yang di sepakati seluruh massa aksi

Pewarta Amir Nai