Sekertaris PWRI DPC Kabupaten Cirebon Sangat Menyayangkan Sikap Menteri PMD Yang Dinilai Kurang Bijak

News129 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | JAWA BARAT, – Pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri PMD), Yandri Susanto, beredar dalam sebuah video di media sosial menuai polemik. Dalam rekaman tersebut, Menteri PMD menyebut “wartawan dan LSM bodrek” dianggap mengganggu aktivitas desa. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, khususnya komunitas wartawan dan aktivis LSM.

Kepala perwakilan Jawa barat media satyabhayangkara.co.id dan sekaligus sekertaris PWRI DPC Kabupaten Cirebon, Arif prihatin angkat bicara; menyayangkan pernyataan tersebut. Ia menilai bahwa generalisasi terhadap profesi wartawan dan LSM tidak seharusnya dilakukan, apalagi dalam forum resmi.Minggu ( 02/02/2025 )

Anda itu Menteri, berpendidikan, harusnya menunjukkan bukti maupun data ,jadi bahasa anda itu harus mencerminkan lebih bijak,bukan menjastis,anda ingat itu, wartawan adalah pilar ke 4 demokrasi dan dilindungi undang undang no. 40 tahun 1999 dan berbadan hukum, baca itu,tegas Arif prihatin

Arif menambahkan “Seharusnya, jika memang ada oknum wartawan atau LSM yang meminta-minta uang, silahkan laporkan ke ranah hukum. Jangan langsung menyebut wartawan dan LSM dengan istilah seperti OMDO, (Omomong Doang) . Kami ini mitra pemerintah dan Swasta, harus dirangkul, bukan disudutkan

Menurut ia, Menteri PMD, Yandri Susanto, seharusnya lebih fokus pada pembenahan program Dana Desa agar tepat sasaran. Ia juga menyoroti banyaknya kasus kepala desa yang terjerat kasus korupsi

#Persatuan Wartawan Republik Indonesia
#PWRIDpckabcirebon

REDAKSI