SATYA BHAYANGKARA JENEPONTO–Usai turun hujan berintensitas tinggi yang mengguyur sehingga longsor terjadi, Sebagai langkah nyata pemerintah Desa Datara Bersama Masyarakat melaksanakan kegiatan Kerja Bakti Pemasangan Bronjong pada dinding irigasi yang jebol, Di titik lokasi Desa Bululoe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto. Senin 08/12/2025
Penyebab utama jebolnya dinding irigasi adalah tersumbatnya saluran irigasi dan tidak adanya pengendali air yang memadai di titik longsor dengan volume panjang ± 6 meter dan kedalaman ± 4 meter dengan anggaran diperkirakan Rp 20.000.000., Oleh karena itu, pemasangan bronjong dipandang menjadi solusi awal untuk memperkuat dinding irigasi.
Karna sawah sekitaran Desa Datara juga terkena dampaknknya akhirnya Kepala Desa Datara Jufri Lau S.KM mencoba mengkonfirmasi kepala Desa Bululoe untuk minta kerja samanya karna lokasi longsor ada di titik lokasi Desa Bululoe yang seharusnya pemerintah Desa Bululoe juga ikut membantu untuk memperbaikinya namun karna tidak ada sama sekali pergerakan dari Desa Bululoe.
Sehingga kepala Desa Datara mengambil langkah cepat bersama dengan aparatnya untuk segera dikerjakan didinng irigasi yang tumbang agar dapat terselesaikan, dengan cara swadaya masyarakat agar sawah-sawah disekitarnya bisa teraliri air dengan cepat.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Swadaya masyarakat, mulai pembelian bronjong sampai dengan material batu gunung untuk mengerjakan dinding irigasi yang longsor yang memakan timbunan bahan material batu gunung sekitar lebih 10 mobil tongkang.
Kepala Desa Datara Jufri Lau S.KM beserta dengan aparatnya terjun langsung kelokasi longsor bersama dengan masyarakatnya bergotong royong untuk memasang Bronjong dan sebagian masyarakat mengeruk material timbunan tanah sepanjang 20 meter yang menyebabkan terjadinya jebol pada dinding irigasi. Proses pengerjaan dilakukan dengan cara manual menggunakan cangkul, Linggis dan skop. Pengerjaannya diperkirakan akan berlangsung sampai 2 hari.
Sebab pasca longsor ini telah menimbulkan permasalahan tersendiri bagi para petani, karna budidaya padi di sawah yang menjadi aktivitas utama warga Desa Datara menjadi terhambat. Saat ini terdapat benih padi yang sudah berusia 20-30 hari, tetapi tidak bisa segera ditanam di sawah, karena irigasi untuk mengairinya dalam kondisi longsor. masyarakat mengatakan apabila tidak diperbaiki secepatnya maka sawah-sawah yang disekitarnya akan menjadi sawah tadah hujan.
Pewarta : Muh. Natsir Gassing., SE





