SATYA BHAYANGKARA | JAKARTA, –Senin, 3 November 2025. Sebanyak empat siswa Indonesia berpartisipasi dalam ajang talenta Internasional Young Inventors Challenge (YIC) yang digelar secara daring pada 1 November 2025. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) sebelumnya telah memberikan pembinaan intensif kepada para peserta melalui tiga tahap pelatihan.
“Perjuangan adik-adik hingga mencapai tahap ini tidaklah mudah. Semoga mereka dapat meraih hasil terbaik dan mengharumkan nama Indonesia di ajang Young Inventors Challenge tahun ini,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, dalam kesempatan terpisah pada Jumat (31/10).
Empat siswa yang mewakili Indonesia terbagi dalam dua tim, yakni dari SMA Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, dan MAN 2 Kota Malang. Tim dari SMA Negeri 1 Kepanjen yang beranggotakan Shafa Azmi Nadhira dan Nastiti Nicken Dyah Ayu Apsari mengembangkan penelitian berjudul Sengon Wood Membrane Coated with Carbon Nanotubes for Brackish Water Desalination and Its Application in Interfacial Solar Steam Generation. Sementara itu, tim dari MAN 2 Kota Malang yang terdiri atas Muhammad Lingga Padantya Junaedi dan M. Izzat Adnan Kamal mengusung penelitian RIDDLE-Patch: Dissolvable Microneedle Patch with Rifampicin-Chitosan Microparticles for Tuberculosis Patients.
Keempat siswa tersebut merupakan para pemenang ajang talenta Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun 2024. Mereka diseleksi melalui tiga tahap pembinaan hingga terpilih dua tim terbaik yang berhak mewakili Indonesia pada tahap final Young Inventors Challenge 2025.
Selama proses pembinaan, para siswa didampingi oleh Tim Pembina YIC 2025 yang terdiri atas Abu Amar dari Institut Teknologi Indonesia (ITI), Tinneke Mandang dari IPB University, Dwi Anita Suryandari dari Universitas Indonesia (UI), dan Sonny Rustiadi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Koordinator Pembina YIC 2025, Abu Amar, menjelaskan bahwa kedua tim yang tampil di ajang YIC merupakan hasil seleksi ketat dari tiga tahap pembinaan. “Pada Pembinaan Tahap I terdapat enam tim yang bersaing di antara ribuan peserta. Tahap II menyisakan empat tim yang berhasil masuk 200 besar, dan pada Tahap III terpilih dua tim terbaik yang berhasil menembus 30 besar,” ungkapnya.
“Pada tahap akhir, para siswa juga mendapatkan pendampingan dari psikolog serta pelatihan bahasa Inggris agar lebih siap secara mental dan komunikasi. Harapannya, hasil penelitian mereka terus dikembangkan hingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Salah satu peserta, Shafa Azmi Nadhira dari SMA Negeri 1 Kepanjen (Tim Kir Smaneka), menjelaskan tujuan penelitiannya. “Kami berinovasi untuk menghasilkan air layak konsumsi dari air payau, terutama bagi masyarakat yang jauh dari sumber listrik dan terdampak intrusi air laut. Inovasi ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) nomor 6, yaitu air bersih dan sanitasi,” ujarnya.
Rekan setimnya, Nastiti Nicken Dyah Ayu Apsari, menuturkan pengalamannya selama pembinaan. “Kami mengikuti tiga kali pembinaan dari Puspresnas, mulai dari penyusunan proposal, laporan penelitian, hingga persiapan menuju tahap final YIC,” ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad Lingga Padantya Junaedi dari MAN 2 Kota Malang (Tim STIGAN) memaparkan inovasi timnya. “Inovasi kami adalah metode penghantaran obat tuberkulosis terbaru yang kami beri nama RIDDLE-Patch. Pasien cukup mengaplikasikan obat melalui jaringan kulit menggunakan microneedle patch yang dapat larut,” jelasnya.
“Semoga melalui inovasi ini kami dapat meraih prestasi terbaik dan membanggakan Indonesia,” tambah rekan setimnya, M. Izzat Adnan Kamal.
Sebagai informasi, Young Inventors Challenge (YIC) merupakan ajang penelitian internasional yang diselenggarakan oleh Association of Science, Technology, and Innovation (ASTI). Kompetisi ini bertujuan mendorong kolaborasi antar pelajar sekolah menengah dalam menciptakan solusi inovatif terhadap berbagai permasalahan global.
Pengumuman pemenang Young Inventors Challenge 2025 akan disampaikan pada 20 November 2025 melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/live/jBx4Zb_6YcQ?si=zqnP9fKJcCaAh5ik
Sumber : Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Pewarta : Arif prihatin





