SEMARAK HARI JADI KE-63 BALLA APPAKA SULAPA”DISEPAKATI MENJADI NAMA MUSEUM DI TAKALAR.

News105 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | TAKALAR — Dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kabupaten Takalar yang ke-63. Pemerintah kabupaten Takalar menggelar Forum Grup Discusion (FGD) dengan mengusung tema “Pengembangan Geopark dan Museum Kab. Takalar Menuju Pariwisata Berbasis Konversi Alam dan Warisan Budaya” di Balla Lompoa Kab. Takalar, Rabu (8/2/2023).

“Hari ini kita duduk bersama untuk menyamakan persepsi dalam menjadikan Kabupaten Takalar sebagai Geopark internasional, kita terus bergerak untuk melakukan aksi kebaikan dalam membangun Kabupaten Takalar,” kata Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad.

Ada empat lembaga adat di Kabupaten Takalar. Hal itu menjadi bukti bahwa Kabupaten Takalar memiliki budaya yang sangat kental, Geopark bisa menjadi titik awal membangun identitas dan kebanggan Takalar, melalui geografis, budaya maupun identitas alam,” jelasnya.

Lanjut dikatakan Setiawan Aswad, dengan ditetapkannya geopark dan museum Kab. Takalar akan berdampak pada penguatan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Dengan identitas tersebut akan banyak wisatawan yang akan melirik Kab. Takalar.

Balla lompoa merupakan salah satu icon suatu daerah dan ini akan menjadi pusat literasi bahasa, sastra daerah dan menjadi simbol pemersatu budaya,” ujarnya.
Dari FGD ini, disepakati nama museum untuk Kab. Takalar yaitu Museum Balla Appaka Sulapa. Nama ini menggabungkan empat lembaga adat yang ada di Kab. Takalar yaitu lembaga adat ri Galesong, Sanrobone, Laikang dan Polongbangkeng.

Sementara itu, Ketua Panitia, Drs. H. Abd. Rauf Dini, MM dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas keilmuan tentang potensi keragaman biologi, warisan biologi, keanekaragaman hayati, keragaman budaya dan sosialisasi keunikan geologi kepada masyarakat dan seluruh stakeholder

Selain itu, peningkatan pemahamanan tentang tujuan geopark untuk konservasi, edukasi untuk pelibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata berbasis alam dan warisan budaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

Adapun Narasumber dalam FGD tersebut yaitu Prof. Dr. Eng. Asri Jaya, ST. MT. IPM (Teknik Geologi Unhas), Deddy Irfan Bachri, ST GM. (Geopark Maros-Pangkep), Dr. Yadi Mulyadi, S.S.,M.A, Drs. Leonara, Prof. Dr. Aminuddin Salle, SH. MH.

Hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini, Sekda Takalar, Dandim 1426/Takalar, para pimpinan OPD, para Camat, Desa/Lurah se Kab. Takalar, Ketua Pemangku Adat Kelembagaan dan Kerajaan Sulsel, Penggiat Seni dan Budaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta guru seni dan budaya.

Pewarta Johanas Lallo

Editor : Asmail dg tutu