Introspeksi Diri Dan Senantiasa Ingat Kematian

News184 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA MAKASSAR — Daqwa
Redaksi Tv .id (18/2/23)
Waktu yang wajib kita ingat, terkesan kita manusia melupakan tentang kehidupan hari selanjutnya, tidak sadar bahwa mereka yang hidup akan mengalami kematian, sebagaimana Firman Allah SWT, Kullunnafsil Saikatul Maut, artinya tiap-tiap yang bernyawa akan mengalami kematian.
Apakah nanti pada saat mati baru sadar, dimana jazad sudah bersatu dengan tanah, dimana jazad sudah dalam situasi perebutan oleh cacing cacing tanah.

Wahai saudaraku kaum muslimin muslimat, hidup ini tidak lama, usia itu bukan waktu yang lama, jangan menunggu Israil datang berkunjung, jangan menunggu ketidak berdayaan tubuh kita, dan menunggu hingga pernapasan berada di tenggorokan baru bertaubat.

Kita adalah makhluk yang lemah, serta hina, lahir sendiri, pergi pun sendiri, kedatangan ke bumi dalam keadaan menangis, kepulangannya pun di tangisi, saat lahir tak sehelai benang yang menempel ditubuh, pergi pun hanya memakai sehelai kain kafan, saat kelahiran tidur dipembaringan empuk ditemani cahaya lampu dan hangatnya pelukan ibu, saat kematian tidur di tanah yang BAU tanpa cahaya sedikit pun, dan pelukan amal baik atau buruk.

Sadar, duhai kaum muslimin dan muslimah, mari kita bersama menuju keridhoan Allah SWT, jangan terlalu keras mengejar dunia yang sangat melelahkan, namun tidak menjamin keselamatan kelak di akhirat.
Jangan terlalu banyak melakukan kedzaliman, hanya demi mendapatkan kekuasaan atau kekayaan yang tidak kekal dimiliki selamanya, mari kita gunakan akal kita untuk berpikir, dunia ini angan-angan, dikejar dengan susah payah, capeknya bukan kepalan, namun hasilnya hanya dimiliki sesaat.

Mari kita kejar keridhaan Allah SWT, kita akan dapat segalanya, abadi selamanya dunia akhirat akan kita miliki bersama dengan keridhoan Allah SWT. Mengejar Ridho Allah SWT, kita tidak akan merasakan sakit dan capek, badan sehat, jasmanipun ikut sehat, karena selalu dalam keridhoan Allah SWT,

Kekayaan dunia tidak menjamin ketenagan hidup, senang bukan berarti tenang, namun ketenangan sudah jelas senang. Mari bersama introspeksi diri, dan senantiasa mengingat kematian, jangan sombong dan jangan angkuh, sebab apa yang dimiliki saat ini, akan hilang selamnya bersama tubuh dan nyawa..

Rudi.T