Pertahankan Perputaran Modal Usaha Batako, Marten Minta W Tepati Janji Bayar Uang Batako

News413 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-TANIMBAR — Bertempat di lokasi tempat usaha produksi Batako milik saudara Marten Melmambessy (42 tahun) yang terletak di jalan poros Jamdena, Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kepada media ini mengungkapkan kekesalannya kepada saudara berinisial W pemilik bengkel Golden Saumlaki, terkait perjanjian pembayaran batako yang tidak pernah direalisasi. Selasa (2/2/24) siang.

Batako dengan harga Perbuah RP. 3.500 sebanyak 4.880 buah senilai Rp.17.080.000,- yang telah diambil sudah lebih sebulan lalu, digunakan untuk proyeknya Bos W dengan perjanjian per 2 Minggu untuk pembayarannya, ternyata tidak 2 minggu, bahkan sering ancam karyawan batako untuk segera kirim batako dengan alasan terlambat proyek.

Lanjut Marten,proyek asrama sekolah yang berlokasi di Desa Lauran dengan kebutuhan batako sebanyak 3.200 buah dan proyek pembangunan pagar sekolah yang berlokasi di Desa Olilit Baru dengan kebutuhan batako sebanyak 1.380 buah sudah di terima W dengan baik untuk selesaikan proyeknya itu.

Akhir dari upaya Marten untuk mendapatkan pembayaran uang batako semakin sia-sia, manakala Marten sempat mendapat informasi dari rekan dekatnya bahwa ada rencana W yang tinggalkan Saumlaki menuju Kupang.

“ Beta merasa dirugikan, kitong ini bukan pebisnis atas, kitong perlu uang untuk perputaran modal, lagian pengadaan material bahan baku batako berupa pasir dan semen semuanya tunai, tidak ada yang hutang.” ucap Marten kesal.

Sikap W yang tidak tepati janji sesuai dari awal W sampaikan dan terkesan seolah- olah W mau menghindar dari tanggungjawabnya melunasi uang batako, Marten masih berusaha hubungi W melalui telepon selulernya.

“ Bila ada kendala, tolong sampaikan, tapi ini cuman berdiam diri, bahkan W sempat minta kirim nomor rekening bank ternyata tidak ada pelaksanaan.” tukasnya kelelahan.

Mengakhiri pembicaraannya Marten berharap W dapat menyelesaikan pembayaran uang
batako sehingga roda perputaran modal usahanya bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Saudara W yang dihubungi media ini belum tersambung dengan baik bahkan sudah mendatangi kediamannya di jalan poros Saumlaki, namun semua pintu rumah tertutup sepi seolah tak berpenghuni. (jk)

Pewarta Jokotela

Editor Asmail Tutu