Esau Luturmas” Ais DefretesTelah Mencederai Nama Baik Dan Jabatan Ketua Klasis Tanimbar Utara “

News2320 Dilihat

 

 

satyabahayangkara.co.id | Saumlaki_

Aktifis Esau luturmas Kader Pemuda AMGPM dan juga berprofesi Dosen di salah satu lembaga Perguruan Tinggi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar menyikapi penyampaian Ais De Fretes yang memakai nama organisasi AMGPM serta menyebutkan, adanya keterlibatan ketua Klasis Tanimbar Utara( Tanut ), Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

 

Menurutnya permasalahan yang terjadi terkait dengan apa yang di sampaikan oleh Ais defretes yang merupakan ketua daerah AMGPM Tanut ternyata bertolak belakang, serta telah keliru, secara pribadi beliau telah gagal paham dalam berorganisasi, Ujar Esau.

 

Pasalnya saat Esau melakukan konfirmasi untuk meminta tanggapan terhadap penyampaian Ais Defretes yang telah memakai nama organisasi serta menyebutkan nama ketua Klasis sangat bertolak belakang, dikarenakan secara tegas ketua Klasis Tanimbar Utara menyampaikan bahwa apa yang di sampaikan oleh Defretes itu tidak di ketahui oleh beliau dan tidak benar, tutur esau.

 

Selanjutnya Esau menambahkan bahwa Melalui hasil chatting whatsapp dengan ketua Klasis sendiri, menyatakan bahwa apa yang di sampaikan oleh Defretes tidak di ketahui, maka penyampaiannya tidak lalu berdasar dikarenakan gereja sendiri tidak pernah berpolitik apalagi terlibat secara langsung dalam politik praktis.

 

Esau sendiri menyampaikan sebenarnya ada himbauan secara langsung yang di sampaikan oleh Kata ketua Klasis melalui cahtingannya”

Syalom, Bapa Ibu, Ade, Kaka, Om, Tante, Basodara semua. Beta perlu bicara sedikit.

 

1. Bt kaget juga kaget bahwa di grub kampung ada rame bicara Politik sampai singgung Pimpinan AM GPM dan Pimpinan Klasis.

 

2. Gereja secara Institusi tidak terlibat langsung dalam Politik Praktis, tapi Gereja punya tanggungjawab utk memberi Pendidikan Politik secara baik kepada warga gereja.

 

3. Gereja tidak boleh berpihak kepada salah satu calon apalagi d kampung tercinta yg adalah saudara-saudara kita sendiri. Gereja harus mendoakan semua, siapa yg terpilih itulah yang Tuhan utus. Karena banyak yg terpanggil tetapi sedikit yg terpilih.

 

4. Mungkin yg disampaikan kaka Ais itu dalam hubungan dgn mengingatkan bahwa lihatlah yg punya basis yg jelas supaya bisa lolos, karena jangan sampai nanti tidak ada yang lolos sama sekali, yang ruginya kita semua, itu juga terjadi di semua Jemaat banyak sekali Calon akhirnya tidak ada yg lolos, tapi beta tegaskan sekali lagi itu bukan atas nama lembaga.

 

5. Beta mengingatkan katong beda pilihan, tetapi jangan sampai rusak hidup orang basodara. Tutukembong tercinta.

 

6. Mari katong jadikan grub ini sebagai grub edukasi, saling menyapa untuk kemajuan kampung tercinta, Lalu beta mengingatkan jangan jadikan grub ini utk saling menyakiti. Apalagi sebagai sarana politik utk menjagokan calon-calon tertentu.

Mungkin itu yang beta sampaikan lebih kurang, mohon maaf. Tuhan Yesus memberkati katong samua ”

 

Lewat chetingan tersebut bisa di katakan ketua klasis tidak pernah mengetahui data atau angka yang telah di sampaikan oleh Defretes, serta membuktikan bahwa ada unsur pelanggaran politik yang di lakukan oleh Defretes, dengan memakai nama organisasi gereja.

 

“Maka di harapkan kepada Bawaslu agar dapat mengambil langkah tegas untuk menindak lanjuti yang bersangkutan, mengingat jabatan pimpinan gereja telah di bawa dalam persoalan politik. Hal ini harus perlu di tindaki secara tegas tanpa memandang bulu, agar terciptanya pemilu yang damai dan aman di tahun 2024.” Tutup Esau. (EL)