Pj. Bupati KKT Jangan Jadi “PR”

Uncategorized438 Dilihat

 

Saumlaki, Satyabhayangkara.co.id – Tak henti-hentinya para aktivis dan politisi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) bersuara lantang kritisi kinerja Pj Bupati Kepulauan Tanimbar Piterson Rangkoratat yang dinilai gagal total.

Kali ini sorotan tajam kembali dilayangkan Bwarka Fenanlampir aktifis Tanimbar.
Bwarka mengungkapan Pj Bupati KKT Piterson Rangkoratat jangan jadi “Pengkhianat Rakyat (PR)”. Hal ini diungkapkan ketika begitu banyak informasi yang di dapat hari ini terkait manufer politik yang beliau mainkan. Sabtu, (11/05).

Sejak beredarnya informasi pengambilan formulir pendaftaran Bupati dan Wakil Bupati di DPC PAN KKT beberapa waktu lalu, kini lagi-lagi berhembus kabar bahwa Pj Bupati KKT itu sudah mengantongi Surat Tugas dari DPP Partai Demokrat. Hal ini diungkapkan salah seorang Pengurus Partai Demokrat KKT yang enggan namanya disebut.

Sungguh miris memang gaya kepemimpinan Pj Bupati KKT ini. Dalam beberapa kesempatan beliau menyampaikan bahwa
“Saya sampai saat ini benar-benar fokus dengan tugas-tugas sebagai Penjabat Bupati dan juga mengarahkan seluruh potensi untuk menata kesemrawutan hasil kinerja pemerintahan sebelumnya yang jelas – jelas meninggalkan hutang dimana-mana,”
Namun kenyataannya beliau lebih fokus mondar mandir dalam urusan manuver politiknya. Omong kosong, kata Bwarka

“Pak Pj Bupati KKT, sekali lagi kami minta jangan jadi “Pengkhianat Rakyat (PR)”. Jika mau maju dalam perhelatan pilkada nanti kenapa tak nyatakan sikap ke publik? Itu kan hak politiknya bapak? Apakah mau gunakan uang daerah untuk konsolidasi diri yg terkesan semacam kamuflase? Bapak jangan seperti bunglon ganti kulit dengan cepatnya jika dikritik. Apakah kami harus beri predikat Pj Bunglon kepada bapak? Pantas saja Gelar PJ BUPATI MATI RASA disandangkan kepadamu oleh kawan-kawan aktivis di Tanimbar. Apapun itu, bagi kami Pj Bupati Kepulauan Tanimbar telah mengkhianati rakyat Tanimbar,” ungkap Bwarka dengan kesalnya.

Sesungguhnya manuver politik yang dilakukan ini sudah pasti akan mengganggu proses penyelenggaran pemerintah yang terlihat lebih semrawut dari sebelumnya. Andalan PJ Bupati ini kan hanya mau menyalahkan pemerintahan sebelumnya jadi terkesan beliau sangat bersih tapi nyatanya tak mampu berbuat apa-apa malah lebih parah dari sebelumnya karena sampai hari baru 6 bulan masa kerjanya tapi masalah yang datang bertubi-tubi seolah-olah sudah 6 tahun memimpin.

Untuk itu Bwarka menegaskan, para aktivis, politisi ASN bahkan masyarakat Tanimbar tidak boleh tinggal diam atas serangkaian kesemrawutan dan masalah yang terjadi akibat kebijakan Pj Bupati KKT ini. Bwarka menekankan, agar para aktivis, politisi bahkan masyarakat Tanimbar tidak menjadi Pengkhianat Rakyat seperti yang dicontohkan Pj Bupati KKT Piterson Rangkoratat. Tugas Penjabat Bupati yang diberikan untuk mengatasi banyaknya persoalan di Tanimbar justru dimanfaatkan untuk kepentingan poltiknya Pj Bupati KKT Piterson Rangkoratat.

“Kita tidak boleh tinggal diam jangan pernah menjadi penghianat dan menghianati rakyat,” dimana etika dan moral politik berada di titik paling minus atau bisa dikatakan di titik nol,” karena Pj Bupati KKT Piterson Rangkoratat telah mengkhianati rakyat tanimbar dengan menggunakan jabatannya hanya untuk ambisi kekuasaan dalam pilkada nanti, pungkas Bwarka.

Pada kesempatan yang sama Bwarka juga menyampaikan Apresiasi dan terima kasih kepada kawan-kawan HIMAPEL Kota Ambon yang dengan berani menyampaikan kebenaran demi kemaslahatan masyarakat Tanimbar. Mari katong kawal bersama agar masyarakat Tanimbar tidak jadi Pengkhianat demi kekuasaan di tanahnya sendiri seperti yang dicontohkan Pj Bupati KKT, Piterson Rangkoratat yang telah berkhianat atas tanggung jawab yang diberikan dengan menggunakan jabatannya demi mencapai kekuasaan di Bumi Duan Lolat.” Tandas Bwarka. (B.A.J.K)