SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Polteksos Bandung sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata,” lanjut Fitri.
Ia juga mengatakan, bansos ATENSI yang diberikan Polteksos Bandung menjadi program yang baik. Sebab, lanjut dia, Pemkab Cirebon belum mampu berbuat sendiri, karena keterbatasan anggaran dan SDM.
Ia menyebut, kolaborasi dengan Polteksos Bandung merupakan bentuk gotong royong? agar PPKS naik kelas.
“Kalau hanya mengandalkan bantuan di setiap bulannya, berarti punya mental orang miskin. Tapi kalau mental kita kaya, Insyaallah akan menjadi kaya, ditandai dengan saling memberi,” tuturnya.
“Dengan kolaborasi ini, diharapkan bisa berjalan lebih baik lagi ke depan, dan akan lebih banyak lagi yang akan dibantu atau bentuk kerja sama oleh Polteksos. Kami sangat siap menandatangani MoU pengkaderan dengan Polteksos,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Polteksos Bandung, Suharman mengatakan, Polteksos Bandung merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos RI.
Selain fokus menyelenggarakan pendidikan tinggi bagi pekerja sosial, kata Suharman, Polteksos juga memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, khususnya penerima manfaat.
“Jadi, Bu Menteri Sosial menugaskan seluruh jajaran UPT di bawah Kemensos, agar melaksanakan pelayanan langsung ke masyarakat,” kata Suharman.
“Wilayah Kabupaten Cirebon tadinya merupakan wilayah kerja Sentra Phalamartha Sukabumi (UPT Kemensos), namun untuk tahun 2024 ini (Kabupaten Cirebon) dialihkan menjadi wilayah kerja Polteksos Bandung,” imbuhnya.
Polteksos Bandung mengaku bakal lebih intens berkolaborasi dengan Dinsos Kabupaten Cirebon. Suharman mengatakan, permasalahan sosial yang ada di wiilayah Kabupaten Cirebon harus segera ditangani, sehingga mampu mengembangkan kemandirian masyarakat.
“Kami sekarang sudah mengasesmen 168 calon penerimaan manfaat. Dan, 92 sudah diasesmen oleh Sentra Phalamartha,” jelasnya. (Diskominfo)
Pewarta : Arif prihatin