Satya bhayangkara co.id Teluk Laikang adalah perairan laut yang eksotik karna disisi timur berhadapan dengan PLTU punagaya yg berkilau saat malam, sisi barat berjejer bukit teletubis dan ketika pandangan ke utara nampak jejeran bukit karamaka hingga bawakaraeng. Bentuk tofografi pantainya berkelok sepanjang kurang lebih 33 km melintasi 12 desa/kelurahan di 2 kabupaten (takalar dan jeneponto) dengan ragam hamparan pasir putih, pantai terjal, mangrove, pasir hitam hingga pantai batu cadas ikut melengkapi keanekaragamannya. Keindahan teluk Laikang dengan luas perairan lautnya sekitar 5000 ha, seolah di sempurnakan dengan lengkapnya ekosistem terumbu karang, lamun dan mangrove.
Akhir pekan, sabtu 22 juni 2024, cuaca cerah di teluk laikang tepatnya di Dusun Puntondo serasa ikut merestui semua aktifitas masyarakat yang umumnya adalah pembudidaya rumput laut, lobster dan nelayan tangkap ramah lingkungan. Geliat ekonomi masyarakat semakin kencang dan selalu tersaji di sepanjang tepi jalan, kolom rumah, rumah pembibitan di tepi pantai hingga aktifitas ke areal rumput laut, karamba lobster dan tambak lawi lawi yang terbentang di ujung teluk di Dusun Puntondo Desa Laikang.
Kehadiran budidaya rumput laut, lobster dan lawi2 di Desa Laikang cukup signifikan mengangkat ekonomi masyarakat. Terbukti dengan kasat mata berjejer rumah permanen beragam model serta kendaraan roda 2 dan 4 yang hampir ada di setiap rumah. wajar jika kawasan ini merupakan pemasok rumput laut kotonii terbesar di Indonesia.
Siang itu, senyum sumringah terpencar dari beberapa tokoh pemuda dan masyarakat laikang serta pelaku usaha menyambut hadirnya Kadis Kelautan dan Perikanan Sulsel, bapak Dr. M. Ilyas, ST, M.Sc yang dengan sengaja memanfaatkan akhir pekan untuk bertemu, menyapa, diskusi dan melihat ragam potensi yang masih memungkinkan untuk di optimalkan di Teluk Laikang. Sajian khas kelapa muda dari seorang pelaku usaha pengolahan sampah plastik di bawah kolom rumah seolah menjadi pemantik ide ide cerdas di siang bolong. Diskusi berlangsung santai penuh keakraban antara Kadis di dampingi anggotanya, kabid perikanan tangkap DKP Takalar, tokoh masyarakat, pemdes Laikang serta pelaku usaha sesaat setelah meninjau langsung proses daur ulang sampal botol yang sering berserakan di pinggir pantai.
Seolah tak kenal lelah dan panas, kadis KP Sulsel yang memang tangguh di lapangan dan kaya inspirasi semakin tertantang untuk melihat secara langsung aktifitas pembesaran lobster di KJA warga yang di buat dengan bahan bambu dan gabus pelampung. Perahu katinting pun melaju di hamparan air jernih kebiruan yang tenang bagai danau hingga merapat di KJA lobster. Beberapa ekor lobster mutiara ukuran 500 gram terlihat begitu sehat dan gesit saat jaring di tarik ke permukaan.
Disepanjang sisi Barat Puntondo kelihatan pemanfaatan perairan mulai jejeran tambak rumput laut anggur atau lawi-lawi, bagan tancap, bentangan rumput laut hingga KJA lobster yang jumlah terbilang banyak.
Dari giat kunjungan akhir pekan Kadis Kelauatan dan Perikanan Sulsel, ada beberapa catatan menarik untuk di tindak lanjuti:
– Perlu kerjasama pemanfaatan KJA lobster yg bisa membantu/dimanfaatkan warga dan potensial menghasilkan PAD
– Warga sambut baik komitmen DKP Sulsel untuk membantu pengembangan usaha penangkaran bibit dan pembesaran lobster sepanjang menguntungkan secara ekonomi
– Kesadaran warga terhadap pasca panen rumput laut yang baik namun terbatas dalam cuaca, lahan dan sarana penjemuran, maka dibutuhkan model penjemuran yang praktis, mobile dan efisien sbg bentuk pengayaan teknologi sederhana yang tepat guna.
– model pengelolaan sampah dari limbah budidaya bisa di replikasi di tempat lain serta akan bermitra dengan pihak BRIN untuk pengembangan lebih jauh misalnya untuk menjadi bahan bakar minyak untuk nelayan
– Teluk Laikang kaya dengan potensi sehingga perlu di buatkan dokumen pengelolaan skala kecil untuk menjamin keberlanjutannya
– perlu temu pelaku usaha pesisir agar mampu mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan di Sulsel
sebagai penutup atas kunjungan ini, pemdes, tokoh masyarakat dan pelaku usaha sangat berterima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan yang punya dedikasi dan perhatian besar terhadap pengembangan ekonomi masyarakat. Tak lupa pula pesan penuh makna dari pemerhati sekaligus pembina usaha pesisir di Teluk Laikang, M. Kasim berpesan bahwa jangan biarkan keindahan, kekayaan dan Senyum bahagia para petani/nelayan di Teluk Laikang di jarah oleh kegiatan yang mengancam keberlanjutannya.
Teluk Laikangku…. sungguh elok parasmu,
Kaya lautmu, indah pantaimu….
Salam lestari, terus maju ekonomi biru. jayalah indonesiaku
Editor: Ismail dg tutu
Pewarta: Sahril dg Nassa