SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – Pemandangan sampah yang berserakan di bahu jalan bukan hanya menciptakan ketidak nyamanan visual, tetapi juga mencerminkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Fenomena ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Dalam kejadian, diperlukan upaya bersama dan kesadaran bersama untuk mengatasi permasalahan sampah di bahu jalan.terutama untuk dinas yang membidanginya
Di beberapa titik dan ruas jalan di kabupaten Cirebon terlihat tumpukan sampah yang sebagian memakan bahu jalan. Sebut saja di kawasan Jalan krucuk menuju pilang kerap menimbulkan kemacetan dan kerap kali menjadi keluhan pengguna jalan.
Tempat pembuangan Sampah di bahu jalan dapat merusak ekosistem lokal. Plastik yang terbuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, menyebabkan kerusakan pada tanaman dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Kontaminasi ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengancam keberlanjutan lingkungan.
Tumpukan sampah di bahu jalan menjadi tempat yang potensial bagi vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat setempat. Upaya pencegahan dan pengelolaan sampah yang baik dapat membantu mengurangi potensi penularan penyakit. Pembakaran sampah yang tidak terkontrol di bahu jalan menghasilkan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan pernapasan masyarakat. Partikel-partikel berbahaya yang terlepas ke udara dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang tua yang lebih rentan terhadap dampak kesehatan lingkungan.
Sampah yang berserakan di bahu jalan juga dapat merembeskan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah dan air. Ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi tumbuhan dan hewan yang mungkin bergantung pada sumber daya air setempat. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem air dan tanah, serta memengaruhi kualitas air yang digunakan oleh masyarakat setempat
Dinas lingkungan hidup kabupaten Cirebon melalui beberapa stafnya mengatakan bahwa, Tempat pembuangan sampah di pilang sudah ditutup. Tapi berdasarkan pantauan Tim liputan media Satyabhayangkara.co.id. masih ada aktifitas di tps tersebut.Minggu ( 01/09/2024 )
Salahsatu pengguna jalan yang tidak mau sebutkan namanya mengatakan, saya pribadi merasa terganggu sebagai pengguna jalan, apalagi kalau kita sedang buru – buru. Bukan hanya macet tapi juga tidak merasa nyaman apalagi kalau sudah ada aroma sampah yang menyengat dihidung. Semoga pemerintah kabupaten Cirebon melalui dinas lingkungan hidup segera menindaklanjuti permasalahan ini agar tidak ada kesan pembiaran”katanya
Pemandangan sampah yang kumuh dan tidak tertangani dapat memiliki dampak psikologis pada masyarakat. Ini dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan, stres, dan penurunan kualitas hidup. Peningkatan kesejahteraan psikologis masyarakat dapat dicapai dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan menyehatkan”ungkapnya
Mengatasi dampak lingkungan sampah di bahu jalan membutuhkan perubahan sosial yang mendalam. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan kepatuhan terhadap aturan-aturan pengelolaan sampah perlu ditingkatkan”tandasnya
Pewarta : Arif prihatin