SATYA BHAYANGKARA | JAKARTA, –
Pada 14 Mei 1921 terjadi gempa kuat di Kalimantan Timur mencapai skala intensitas maksimum VII MMI (kerusakan berat).
Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang). Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau.
Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi).
Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 km.
Terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan).
Gempa dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) ini memicu tsunami menimbulkan kerusakan parah di Sekurau. Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 m.
Sources: Visser, 1922; Soetadi, 1962; Berninghausen,1969; dan Cox, 1970).
Compiled by: Daryono BMKG
Pewarta : Arif prihatin