SATYA BHAYANGKARA SAUMLAKI — Dalam beberapa hari kemarin kota Saumlaki digemparkan dengan berita miring yang beredar berita media online di beberapa grub Whatsapp terkait oknum TNI dan oknum syahbandar saumlaki loloskan kayu ilegal jenis kayu besi dari pelabuhan Saumlaki ke pelabuhan pulau Moa. Sabtu 2/11/24
banner 325×300
Menanggapi berita yang beredar di beberapa media online tentang Oknum TNI Pangkat Letkol dan Oknum Syahbandar diduga loloskan kayu Ilegal jenis kayu besi melalui transportasi laut Kapal Sabuk Nusantara 28 tujuan Kecamatan Moa Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), pada hari Rabu tanggal, 30 Oktober 2024.
Dandim 1511/Moa Letkol Inf Galih Perkasa menjelaskan bahwa, kayu tersebut diperoleh dari anggotanya yang berinisial Sertu (K), yang dipanen sejak beberapa bulan yang lalu dari lahannya sendiri saat Sertu (K) melaksanakan Cuti tahunan di kampung nya Desa Alusi Krawain, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Kayu ini bukan untuk di jual belikan atau di komersilkan melainkan untuk pembangunan pangkalan di satuan secara swadaya , kayu ini saya beli dari Sertu (K) seharga Rp. 3.000.000/per kubik dan sudah terbayar lunas” kata Dandim
Dandim juga mengaku, sudah berkoordinasi sesuai prosedur dengan Kepala Kehutanan Saumlaki dan pihak Syahbandar untuk pemuatan kayu tersebut.
Terkait berita yang beredar di beberapa media, Dandim sudah melaporkan kepada Danrem, kemudian Danrem perintahkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.
“Berita-berita keliru yang tidak sesuai dengan fakta itu sengaja dirilis untuk menjelekkan dan menjatuhkan citra nama baik satuan Kodim 1511/P. Moa, yang mana sebelum pemuatan kayu di kapl KM. SABUK NUSANTARA 28 pada tanggal 30/10/2024 sertu “F” telah memberikan mereka ung rokok dan mentraktir minum kopi. Namun setelah kapal KM. SABUK NUSANTARA 28 yang mengangkut kayu tersebut berangkat dari pelabuhan Saumlaki menuju pelabuhan Moa, salah seorang wartawan menghubungi sertu “F” lewat via whatsapp yang terkesan memeras sertu “F”, hal tersebut masih ditanggapi baik oleh sertu “F” tetapi tanpa alasan yang jelas sekitar pukul 01.00 wit tanpa koordinasi tiba-tiba berita dirilis dan disebarkan oleh oknum wartawan tersebut”.
Bahwa Para oknum media yang merilis berita tersebut diduga memiliki motif mendapatkan keuntungan tambahan (uang tambahan) dari pihak kodim 1511/P. Moa. Tutupnya ( EM )
Pewarta Erwin masela
Editor Nasir Gassing SE