SATYA BHAYANGKARA-TAKALAR – Aminah Dg Ngasseng, seorang wanita berusia 78 tahun, kini hidup sebatang kara di sebuah rumah yang jauh dari kata layak huni. Warga Dusun Bontobila, Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar ini menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan kesulitan. Rumah tempatnya tinggal saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan, dengan atap bocor, dinding yang mulai lapuk.
Hidupnya kini hanya dikelilingi oleh kenangan masa lalu dan kehidupan yang semakin berat. Aminah, yang lebih dikenal dengan panggilan Daeng Ngasseng, terpaksa menghadapinya sendirian tanpa adanya keluarga yang menemani. Ia harus berjuang melawan kerasnya kehidupan dengan segala keterbatasan fisik dan material. Tidak ada seorang pun yang bisa diharapkan untuk memberikan bantuan secara langsung, kecuali harapan pada kebaikan hati para dermawan dan pemerintah.
Kondisi rumahnya yang tidak layak huni semakin memperburuk kualitas hidup Daeng Ngasseng. Atap yang bocor membuatnya harus selalu waspada ketika hujan turun, sementara dinding yang terbuat dari material yang sudah usang membuat angin dingin mudah masuk ke dalam rumah. Tidak jarang ia harus bertahan dalam suhu yang sangat tidak nyaman, hanya berbekal keberanian dan tekad untuk tetap bertahan hidup.
Pemerintah setempat diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal Daeng Ngasseng. Rumah yang sudah rusak parah ini sangat membutuhkan perbaikan agar ia bisa hidup dengan lebih layak dan aman. Bantuan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun dermawan, sangat dibutuhkan agar Daeng Ngasseng tidak lagi merasakan kesulitan dalam menjalani hari-harinya.
Kisah Daeng Ngasseng menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kepedulian sosial. Banyak warga yang membutuhkan perhatian kita, terutama mereka yang hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Semoga dengan adanya perhatian dan bantuan dari pihak terkait, Daeng Ngasseng dapat merasakan kehidupan yang lebih baik, meskipun di usia senjanya, dan mendapat tempat yang layak untuk berteduh.
Pewarta.Basri