SATYA BHAYANGKARA | MATARAM, –(21/12/2024) Pengadilan Tinggi Nusa Tenggara Barat Mataram (NTB) merayakan Hari Ulang Tahun yang ke-42 dengan kesederhanaan dan lebih banyak melaksanakan Aksi Sosial juga Olah raga untuk kepentingan Masyarakat Mataram .Aksi Sosial yang di lakukan oleh warga Pengadilan Tinggi Mataram seperti Melaksanakan Operasi Katarak gratis yang akan berlangsung hingga puncak acara HUT Pengadilan Tinggi Mataram pada tanggal 23 Desember 2024 nanti.
Ketua Pengadilan Tinggi NTB, Dr. Hery Supriyono, S.H.,M.Hum, didampingi Ketua Panitia HUT Pengadilan Tinggi NTB, Sumantono S.H.,M.H mengatakan, dalam rangka perayaan hari ulang tahun tersebut,KPT Mataram menyampaikan Pesan kepada Warga Pengadilan tingkat pertama di wilayah kerja Pengadilan Tinggi Mataram NTB Agar kita selalu banyak mawas diri, kekompakan,kejujuran serta kedisiplinan dalam mengemban tugas sebagai keluarga Dharmayukti,untuk tetap menjadi pelayanan hukum demi menjaga kepercayaan publik, khusus nya ke pencari keadilan.
Apa yang sudah di Himbau oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bapak Prof Dr Sunarto SH MH bahwa Integritas Hakim tetap selalu terjaga untuk menjaga Marwah Institusi Mahkamah Agung.HUT PT Mataram NTB di isi pula oleh kegiatan-kegiatan bersifat lomba maupun pertandingan-pertandingan olahraga antara pengadilan tingkat pertama ( Pengadilan Negeri ) wilayah kerja Provinsi NTB.
“Yang paling menarik kita mencoba melakukan bhakti sosial. Kalau biasanya bhakti sosial itu dilaksanakan dalam bentuk kunjungan ke Panti-panti asuhan, tapi untuk kali ini kita mencoba aksi berbagi yang lebih kuat lagi dalam bentuk Operasi Katarak Gratis,” ucap Hery Supriyono dalam keterangan resminya kepada Pokja Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia ( FORSIMEMA-RI ), Sabtu (14/12/2024).
Hery bersyukur, keinginan Pengadilan Tinggi NTB untuk melaksanakan bhakti sosial operasi katarak banyak mendapat Apresiasi serta dukungan dari berbagai pihak dan instansi di Mataram NTB .
Salah satu dukungan datang dari Yayasan Himpunan Bersatu Teguh di Jakarta yang sudah sering melaksanakan Operasi Katarak di berbagai wilayah Indonesia.
“Jadi begitu kita sampaikan keinginan kita, Yayasan tersebut langsung merespon dan sanggup untuk mewujudkan permintaan serta keinginan kita dan berkolaborasi kerjasama dengan Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sebagai Tempat untuk melaksanakan Operasi,” kata Hery.
Hery menjelaskan, sementara untuk memobilisasi peserta operasi, pihaknya dibantu oleh Dinas Kesehatan, dimana Kepala Dinas Kesehatan langsung memerintahkan kepada jajarannya dan puskesmas-puskesmas untuk mendata dan mencari pasien yang membutuhkan operasi katarak di wilayah masing-masing.
“Dengan adanya respon dan dukungan dari Dinas kesehatan Mataram,tegang waktu yang tidak terlalu lama sudah membludak Pasien yang ingin melakukan Operasi Mata nya .Dari hasil Laporan Dinkes hari pertama bahkan sudah 500 orang pasien lebih yang terdaftar, tapi setelah di finishing, ternyata ada data pasien yang overlaps dengan kegiatan-kegiatan yang sama yang dilakukan oleh Instansi lain. Salah satunya yang memiliki kegiatan yang sama, adalah Polda dan pemda NTB.
Menurut Hery, untuk kelengkapan operasi, terakhir seminggu sebelum dilakukannya operasi katarak, semua peserta yang terdaftar dilakukan screening. Terdata kurang lebih jumlah peserta yang terdaftar operasi katarak pada screening tersebut mencapai 156 pasien. Namun dalam finalnya pada hari ‘H’ pelaksanaan operasi katarak kemarin yang sudah dioperasi mencapai 135 pasien.
“Ada satu orang pasien yang ditolak karena kornea matanya sudah rusak, sehingga tidak bisa dilakukan operasi. Jadi sampai hari terakhir kemarin, 135 pasien yang bisa dioperasi dan Alhamdulillah, saya bangga dan senang dengan kegiatan ini ternyata manfaatnya begitu luar biasa buat masyarakat Mataram umum nya Nusa Tenggara Barat ” kata Hery.
Ia menyatakan rasa syukurnya karena HUT Pengadilan Tinggi NTB kali ini dapat membahagiakan masyarakat yang membutuhkan operasi agar dapat melihat dunia kembali. “Kita membahagiakan orang yang tadinya tidak bisa melihat dunia, akhirnya bisa kembali melihat lagi.” terang Hery Supriyono.
“Yang tadinya tidak bisa melihat Istrinya cantik apa ndak, sekarang bisa melihat,” kelakarnya.
Ia menuturkan, saat pelaksanaan opeerasi, bahkan ada satu pasien yang sudah tidak bisa lagi melihat Mantunya. Waktu masuk ruang operasi kondisi mata pasien sudah mengalami kebutaan. Namun, begitu keluar dari ruang operasi, pasien tersebut bisa melihat.
“Nah itulah dia baru mengenal Mantunya. Nangislah dia. Berarti kita dengan kegiatan ini turut membahagiakan orang yang tadinya tidak bisa melihat dunia, akhirnya bisa melihat. kegiatan ini sebagai pengalaman pertama tapi betul-betul bermakna.” tutur Hery.
Ia mencatat, Bhakti sosial operasi katarak ini merupakan yang pertama yang dilaksanakan dalam rangka merayakan HUT Pengadilan Tinggi NTB yang ke 42. Ia bersyukur pelaksanaan bhakti sosial berjalan lancar dan mendapat dukungan luas masyarakat.
“Alhamdulillah respon masyarakat juga bagus, kawan-kawan sejawat dan kawan-kawan dari instansi lain juga mendukung. Sampai hari ini, semua peserta pasca operasi sudah tinggal menindaklanjuti pengobatan rutinnya di puskesmas masing-masing.” tandas Dr. Hery Supriyono.
Pewarta : Arif prihatin