SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
-Pemerintah Indonesia melakukan pemotongan anggaran di beberapa kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebagai bagian dari upaya efisiensi belanja negara dalam APBN 2024.
Pada tahun 2024 Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun, Angka ini setara dengan 20% dari total APBN
Dan pada tahun ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dilaporkan terkena pemangkasan sekitar Rp 8 triliun dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) dipangkas hingga Rp 14 Triliun. Sehingga hal ini menjadi sorotan dari berbagai pihak di kelangan masyarakat dan mahasiswa termasuk dari Bem nusantara sulsel
Bem nusantara sulsel sendiri menganggap melalui koordinator daerah muh ahmad
“Pendidikan hari ini terkhususnya di Indonesia sudah dalam poros yg sangat memprihatinkan yang begitu banyak problematika-promblematika pendidikan yg mesti menjadi fokus pemerintah kita mulai dari insfrastruktur, sistem pendidikan, hingga kesejahteraan tenaga pendidik itu sendiri, nah ini malah ada kebijkan efesiensi(pemotongan) anggaran pendidikan sungguh sakit pemerintah kita hari ini.
Selain itu, Ahmad juga menyampaikan komitmennya BEM Nusantara Sulawesi Selatan untuk menjadi garda terdepan untuk melakukan gerakan-gerakan pengontrol kebijakan yg tidak pro kepada masyarakat dan mengajak semua eleman kepemudaan dan masyarakat untuk tetap pada poros perjuangan.
“Pemotongan anggaran pendidikan merupakan langkah mundur yang akan berdampak negatif pada generasi penerus bangsa. Kami akan terus mengawal isu ini dan memastikan bahwa suara kami didengar. Pendidikan adalah investasi masa depan, bukan sekadar beban anggaran.”tegas Ahmad
Narasumber.Maulana Fajar.
Pewarta.Basri