SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Suasana di depan Mapolres Bulukumba memanas! Puluhan massa dari Aliansi A1, LP2HAM, dan FKMI menggelar aksi unjuk rasa dengan penuh emosi, Selasa (25/02/2025). Mereka menuding adanya kongkalikong dalam berbagai kasus hukum yang mandek, serta maraknya tambang ilegal dan sabung ayam yang diduga dibiarkan berkembang di wilayah hukum Polres Bulukumba.
Orasi lantang menggema, mengoyak citra kepolisian. Ketua Aliansi A1, Tri Wahyudi, tanpa ragu menantang Kapolres Bulukumba. “Kalau Kapolres tak mampu menyelesaikan kasus-kasus yang ada di Bulukumba, lebih baik angkat kaki dari sini!” teriaknya di hadapan massa yang membara.
Tri juga menuding adanya indikasi pembiaran kasus-kasus penting yang menyangkut kepentingan masyarakat. “Kasat Reskrim, kami tahu banyak kasus yang sengaja dibekukan! Hukum jangan hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas!” lanjutnya.
Tak hanya itu, Muh. Rijal juga menyoroti lemahnya kinerja kepolisian. Menurutnya, Unit Tipikor Polres Bulukumba hanya sibuk di balik meja tanpa benar-benar memperjuangkan keluhan masyarakat. “Banyak dugaan korupsi di sektor pendidikan, tapi ke mana Unit Tipikor? Jangan hanya jaga meja kopi!” serunya.
Dari barisan massa, Waddil menambahkan, “Kami sudah muak dengan janji-janji! Kami butuh bukti nyata, bukan sekadar retorika!” Para demonstran pun menantang Polres Bulukumba untuk berdiskusi secara terbuka dan membuktikan bahwa mereka benar-benar bekerja untuk masyarakat.
Aksi ini tak sekadar unjuk rasa biasa, tetapi bentuk kekecewaan yang meledak! Para peserta aksi mendesak Kapolres Bulukumba segera turun tangan atau mundur jika tak mampu menegakkan hukum.
Tanggapan pihak polres Bulukumba, Bahwa semua kasus akan ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Pewarta.Basri