Tinjau TPA Benowo Bersama Menko AHY, Wamen Diana Apresiasi Model Pengelolaan Sampah Berbasis Energi

News49 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | SURABAYA, – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya, Rabu (16/4). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung inovasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik yang telah diterapkan di TPA Benowo.

Menko AHY mengapresiasi operasi dari Pengolahan Sampah menjadi Emergi Listrik (PSEL) di Benowo yang telah berjalan efektif selama 4 tahun. “Saya mengapresiasi, kami semua mengapresiasi, karena sampah ini merupakan persoalan kita semuanya,” kata Menko AHY.

Di samping itu Menko AHY juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah. “Kami, saya sendiri bersama jajaran Kementerian Pekerjaan Umum tentunya bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, kita harus bersinergi karena sampah ini dari hulu ke hilir,” terang Menko AHY.

Wamen Diana juga turut mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam mengelola sampah menjadi energi. “Saya mengapresiasi capaian Surabaya dalam mengolah sampah menjadi sumber energi listrik yang memberi manfaat langsung bagi warganya. Inisiatif ini merupakan wujud nyata penerapan ekonomi sirkular dan layak dijadikan acuan bagi daerah lain,” ujar Wamen Diana.

TPA Benowo merupakan pionir pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan. TPA ini memiliki luas 37,4 ha. Pengolahan sampah menggunakan Dua teknologi utama yang diterapkan adalah landfill gas power plant berkapasitas 2 MW dengan sampah terolah 600 ton/hr dan gasifikasi power plant dengan kapasitas 9 MW di mana sampah terolah 1.000 ton/hari.

Total 11 MW listrik yang dihasilkan disalurkan ke jaringan PLN sebanyak 9 MW untuk membantu kebutuhan kebutuhan energi kota Surabaya dan sebanyak 2 MW dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional TPA.

Selain sistem pengolahan yang modern, TPA Benowo juga dilengkapi dengan infrastruktur pendukung seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem Advanced Oxidation Process (AOP), jembatan timbang yang diawasi oleh pihak independen, serta green belt seluas lebih dari 40 hektare untuk meminimalkan dampak lingkungan. Upaya tersebut menegaskan komitmen Surabaya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan secara menyeluruh.

Pengelolaan TPA Benowo saat ini dijalankan melalui skema kerja sama Pemerintah Kota Surabaya dengan PT Sumber Organik dalam bentuk Build-Operate-Transfer (BOT) selama 20 tahun, sejak 2012 hingga 2032. Skema ini memungkinkan optimalisasi layanan tanpa membebani anggaran daerah secara penuh. Biaya layanan pengolahan sampah _(tipping fee)_ dibagi antara pemerintah kota dan pusat melalui mekanisme yang telah diatur.

​Model pengelolaan di TPA Benowo ini telah membuktikan bahwa penanganan sampah bisa menjadi bagian dari solusi energi, bukan sekadar permasalahan lingkungan. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, TPA Benowo diharapkan dapat menjadi role model nasional. Pemerintah pusat berkomitmen untuk memperluas penerapan fasilitas Waste-to-Energy di kota-kota besar lainnya melalui dukungan regulasi, pendanaan, dan kemitraan strategis.

Turut hadir dalam kunjungan ini Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap (*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PU

Facebook: kemenpu
Instagram: kementerianpu
X: kemenpu
TikTok: kemenpu
Youtube: kemen_pu

#SigapMembangunNegeri

Pewarta : Arif prihatin