Patroli Kamtibmas Satgas Madago Raya Sambangi Eks Napiter di Dua Wilayah

News14 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-POSO
– Dalam upaya memperkuat stabilitas keamanan di wilayah Sulawesi Tengah, Satgas III Preventif Operasi Madago Raya terus menggencarkan kegiatan pendekatan terhadap mantan narapidana tindak pidana terorisme (napiter). Kamis, 24 April 2025, dua kegiatan sambang dilaksanakan secara bersamaan oleh personel Pos Kamtibmas di dua lokasi berbeda.

Di wilayah Kalora, personel Pos Kamtibmas mendatangi Susanti alias Tini, seorang eks napiter yang telah menyelesaikan masa hukumannya dan kembali bermasyarakat. Kegiatan berlangsung dengan penuh kekeluargaan, di mana aparat memberikan motivasi serta membuka ruang dialog untuk mendengarkan harapan dan kebutuhan eks napiter dalam proses reintegrasi sosial.

Sementara itu, Pos Kamtibmas Masamba juga melaksanakan kegiatan serupa terhadap Muliyadi, eks napiter lainnya yang kini bermukim di wilayah tersebut.

Kunjungan itu tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana monitoring terhadap perkembangan sosial eks napiter dalam kehidupan sehari-hari.

Kasatgas III Preventif yang juga menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K.,M.Si, menegaskan bahwa kegiatan sambang ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kepercayaan antara masyarakat dan aparat keamanan.

Kami hadir bukan untuk mengawasi, melainkan mendampingi dan memastikan eks napiter mendapatkan tempat yang layak dalam masyarakat,” ungkapnya.

“Dengan menjalin komunikasi yang terbuka, kita bisa mencegah potensi tumbuhnya kembali paham radikal, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi semua pihak,” tambah Kombes Kurniawan.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan seperti ini telah menunjukkan hasil yang positif dalam beberapa tahun terakhir, di mana sejumlah eks napiter aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan mereka.

“Operasi Madago Raya sendiri telah bertransformasi dari penegakan hukum terhadap kelompok teroris menjadi operasi dengan fokus utama pada pencegahan dan rehabilitasi. Langkah-langkah persuasif seperti sambang dan pembinaan intensif menjadi tulang punggung dari strategi ini,” pungkasnya.

Pewarta.Ardi Dt