SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – Kamis, 24 April 2025. Api merupakan elemen yang penting bagi perkembangan masyarakat. Selain memiliki dampak positif, api juga memiliki dampak negatif. Dalam perkembangan masyarakat, permukiman juga berkembang semakin padat dan berisiko terhadap bahaya kebakaran.
Musim kemarau panjang meningkatkan potensi kebakaran rumah maupun hutan. Kebakaran biasanya terjadi karena sumber api berada di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar. Terutama kebakaran hutan dan lahan yang terjadi akibat kemarau panjang.Musim kemarau adalah waktu ketika vegetasi dan tanah menjadi sangat kering karena kurangnya hujan. Kondisi ini menciptakan risiko kebakaran yang tinggi.
Meminimalisir terjadinya bencana kebakaran di wilayahnya, kepala dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan ( Damkarmat ) Kabupaten Cirebon,Mohamad Fery Afrudin, SSTP gencarkan sosialisasi pencegahan kebakaran di seluruh wilayah kabupaten Cirebon
Lingkungan masyarakat desa dan perkotaan yang bebas kebakaran dapat tercipta melalui upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran dini. Bentuk upaya pencegahan kebakaran yang dilakukan di masyarakat meliputi simulasi, penyuluhan, dan pelatihan bahaya kebakaran, serta menjadi anggota Relawan Kebakaran. Sebelumnya tiap wilayah mempunyai bentuk yang bervariasi sesuai dengan kondisi dan norma maupun budaya yang berlaku di masyarakat karena masih bersifat regional serta belum dilegitimasikan dalam Undang-Undang Nasional. Dan baru tahun 2020 Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan keputusan tentang Pedoman Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran karena alternatif model berbasis masyarakat yang terbaik adalah memberdayakan Relawan Kebakaran mengingat program tersebut telah berjalan dan dikenal masyarakat. Diharapkan model ini lebih mudah diterima masyarakat karena menjadi bagian program pembangunan di beberapa wilayah.”tuturnya melalui tim liputan media ini.
Dukungan masyarakat yang kuat terhadap Relawan Kebakaran menentukan kelancaran pelaksanaan di lapangan.Dalam upaya mencegah atau meminimalkan potensi dampak bahaya kebakaran pada masa mendatang. diperlukan perencanaan program mitigasi dan kesiagaan terhadap bencana kebakaran. Mitigasi adalah upaya mengeliminasi, menurunkan/meminimalkan risiko bahaya/ bencana pada populasi yang rentan. Lingkup mitigasi meliputi eliminasi dan reduksi risiko serta transmisi tanggung jawab. Fokus mitigasi adalah mengeliminasi atau membatasi kemungkinan kejadian bencana, dan menurunkan kerentanan populasi.” Harapnya
Kesiagaan terhadap potensi bencana adalah suatu bentuk upaya peningkatan kemampuan masyarakat dalam merespon secara efektif ancaman dan dampak bencana kebakaran dan segera
pulih dari dampak jangka panjang.Partisipasi aktif masyarakat memainkan peran yang paling penting dalam aspek kesiagaan terhadap bencana kebakaran.Faktor kelalaian masyarakat mendominasi sebagai penyebab kebakaran. Hal tersebut memunculkan pertanyaan besar tentang ketidakpedulian masyarakat terhadap berbagai resiko kebakaran dan informasi pencegahannya dari dinas terkait. Mengingat dalam satu wilayah ditemukan kejadian kebakaran sampai berulang kali.warga masyarakat di lingkungan pemukiman memerlukan tujuan bersama menyelamatkan jiwa dan harta benda melalui berbagai upaya. Seperti diketahui pada musim hujan dan kemarau perlu diantisipasi bahaya kebakaran melalui penyuluhan dan rasa kebersamaan dalam menghadapi kebakaran yang kuat. Perlu dilakukan berbagai upaya mengatasi kebakaran. Penting pula diketahui bahwa masyarakat harus mempunyai persepsi yang sama bahwa kerugian akibat kebakaran” ungkapnya
Fery menambahkan, bahwa tidak hanya bersifat pribadi tetapi juga masyarakat. Dengan demikian, masyarakat harus mengetahui berbagai upaya penanggulangan yang perlu dilakukan. Selain itu, kebakaran juga dapat terjadi pada semua pihak sehingga upaya pencegahannya memerlukan kebersamaan.Upaya mencegah kebakaran di lingkungan pemukiman yang padat dengan jalan yang sempit merupakan alasan yang kuat kebutuhan upaya penanggulangan kebakaran. Bentuk konkrit langkah kerja yang yang dapat dilakukan kini meliputi penyuluhan; pembentukan Relawan Kebakaran; pemberian alat pemadam kebakaran; rapat koordinasi perencanaan penanggulangan kebakaran; penyuluhan dan sosialisasi kebakaran; pendirian posko informasi dan bantuan kebakaran; pelatihan kebakaran. Dengan sasaran yang tidak terbatas pada RT, RW,. Pemberdayaan masyarakat dapat diciptakan melalui pembentukan SKKL ( sistem keamanan kebakaran lingkungan) yang dilakukan melalui rekruitmen SKKL, pembinaan, pemberian peralatan, dan penyusunan struktur organisasi yang jelas untuk membagi tugas pada saat darurat.
Masih menurut dia ( Fery – red ), Kebakaran bisa terjadi karena faktor alam, seperti sambaran petir yang mengenai pohon kemudian apinya menyebar menimbulkan kebakaran. Namun, sering kali kebakaran itu juga terjadi akibat ulah manusia. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.dan Untuk mengantisipasi segala risiko, berikut cara mencegah kebakaran lahan
1. Hindari membakar sampah di lahan, terutama saat angin kencang. Angin yang bertiup kencang akan berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran.
2. Berikan jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 50 kaki
3. Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi jika masih menyala yang berisiko memicu terjadinya kebakaran.
4.Tidak membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran.
5. Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan untuk mengecek api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat itu. Perhatikan juga tidak ada barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya.
6. Ketidaksadaran masyarakat bisa menjadi kecerobohan yang menyebabkan hal fatal seperti kebakaran hutan atau lahan. Untuk itu, perlu memberikan peringatan agar tidak sembarangan membakar sampah atau rumput di sekitar hutan, apalagi saat angin kencang di musim kemarau.
7. Penting untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pihak untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Adapun Kasus kebakaran rumah sudah sering terjadi. Penyebab utama tak lain adalah kelalaian penghuninya, mulai dari hubungan arus pendek, kompor meledak hingga benda-benda mudah terbakar yang diletakkan di tempat yang salah.
Yuk, pahami beberapa tips sederhana berikut agar terhindar dari kebakaran!
1. Bijak dalam Menggunakan Alat-Alat Listrik
Gunakan peralatan listrik sewajarnya serta tidak melebihi beban kapasitas meter listrik di rumah Anda. Jangan lupa untuk selalu mematikan alat-alat listrik ketika sudah tidak digunakan lagi. Misalnya, mematikan komputer/laptop jika sudah tidak digunakan lagi.
2. Jauhkan Pemantik dan Korek Api dari Jangkauan Anak-Anak
Rasa ingin tahu anak umumnya sangat besar sehingga bisa saja mereka memainkan pemantik atau korek api tanpa sepengetahuan Anda. Tindakan ini tentu saja dapat menimbulkan risiko terbakar pada benda-benda di sekelilingnya.
3. Awasi Penggunaan Kompor Gas Sebagai Penyebab Rumah Kebakaran
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah tidak menyolok bibir tabung gas dengan pisau serta melepaskan selang gas jika Anda berencana bepergian dalam waktu lama. Jangan lupa juga untuk menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari sumber api.
4. Berhati-hati Ketika Merokok
bara api yang ada di puntung rokok terkadang tidak benar-benar mati ketika diletakkan dalam asbak ataupun dibuang ke tempat sampah. Walaupun kecil, bara api ini bisa menimbulkan percikan api dan berisiko membakar benda-benda di sekitarnya. Jadi, pastikan bara api benar-benar padam ketika Anda membuang puntung rokok.
5. Sediakan Alat Pemadam Kebakaran Rumah
Letakkan alat pemadam kebakaran di tempat-tempat yang dekat dengan sumber api, misalnya di dapur, agar ketika terjadi kebakaran Anda bisa dengan mudah memadamkannya.
6. Pasang Alat Pendeteksi Asap untuk Mencegah Rumah Kebakaran
Smoke detector atau alat pendeteksi asap kini sudah lazim digunakan di rumah. Biasanya, alat ini dipasang di langit-langit dan bekerja dengan sensor.
7. Susun Jalur Evakuasi yang Jelas
Salah satu langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak yaitu membuat jalur evakuasi yang jelas dan tepat. Jadi, jika api terlalu besar untuk dipadamkan sendiri, Anda bisa segera menyelamatkan diri dan keluarga
Mencegah kebakaran dapat dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari menjaga penggunaan listrik, memastikan peralatan elektronik dimatikan saat tidak digunakan, menghindari penggunaan kompor tanpa pengawasan, dan menjauhkan benda yang mudah terbakar dari sumber api. Selain itu, penting untuk memastikan kelistrikan rumah dalam kondisi baik, menyediakan alat pemadam kebakaran, dan memiliki jalur evakuasi yang jelas. Apabila masyarakat melihat adanya kebakaran, silakan hubungi pos jaga terdekat” pungkasnya
1. Pos jaga Sumber ( 0231 ) 8330660
2. Pos jaga Weru ( 0231 ) 321113
3. Pos jaga palimanan ( 0231 ) 343850
4. Pos jaga Arjawinangun ( 0231 ) 358645
5. Pos jaga Gunungjati ( 0231 ) 8227275
6. Pos jaga Lemahabang ( 0231 ) 638249
7. Pos jaga Cikulak ( 0231 ) 663300
8. Pos jaga Ciledug ( 0231 ) 661500
9. Pos jaga Losari ( 0231 ) 831001
10. Pos jaga pangenan ( 0231 ) 8513448
Pewarta : Arif prihatin