SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Gelombang penolakan terhadap rencana penggusuran Pasar Tradisional Cekkeng kembali memuncak. Selasa (08/07/2025), ratusan warga Kasuara mengepung Kantor DPRD Bulukumba sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan Pemerintah Daerah yang dinilai semena-mena dan mengancam mata pencaharian rakyat kecil.
Massa aksi yang marah kecewa lantaran tak satupun anggota DPRD terlihat menemui mereka. Padahal, masyarakat telah datang dengan harapan aspirasinya bisa didengar.
Udin Karim, dari Tim Investigasi Aksi, dalam orasinya menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap wakil rakyat yang dinilainya abai terhadap jeritan masyarakat.
“Kami datang untuk menyampaikan nasib kami, tapi tak satu pun anggota DPRD ada di tempat. Kalian digaji dari uang rakyat, bukan untuk leha-leha menikmati fasilitas negara!” seru Udin lantang di hadapan massa.
Ia juga mengungkapkan informasi yang beredar bahwa sejumlah anggota dewan justru lebih memilih nongkrong di warung kopi dan bermain domino ketimbang menjalankan tugas konstitusional mereka.
“Kami dengar anggota DPRD lebih sibuk di warkop, main domino, ketimbang menemui rakyatnya sendiri. Ini penghinaan terhadap demokrasi!” tambahnya.
Masyarakat Kasuara secara tegas menolak rencana penggusuran Pasar Cekkeng yang selama ini.
menjadi urat nadi ekonomi warga.
Mereka menilai pemerintah dan wakil rakyat telah gagal menjalankan amanah untuk melindungi hak-hak rakyat kecil.
Situasi di depan kantor DPRD berlangsung panas, meski tetap dalam kendali aparat keamanan. Warga mengancam akan terus melakukan aksi hingga pemerintah mencabut rencana penggusuran yang dinilai tidak manusiawi dan merampas hak hidup rakyat.
Pewarta.Basri