Ratusan Warga Kasuara Kepung DPRD Bulukumba, Keranda Mayat Jadi Simbol Aksi Tolak Penggusuran Pasar Cekkeng

News27 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Suasana memanas kembali terjadi di depan Gedung DPRD Kabupaten Bulukumba, Jumat (11/07/2025). Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Pasar Cekkeng (APACE) mengepung kantor wakil rakyat sebagai bentuk penolakan atas rencana penggusuran Pasar Cekkeng, yang dinilai tidak berpihak kepada pedagang kecil.

Beberapa saat sebelum Rapat Dengar Pendapat (RDP) digelar, massa menyampaikan orasi keras. Aan, salah satu orator aksi, menuding pemerintah menjadikan Pasar Cekkeng sebagai kambing hitam dari sepinya Pasar Sentral. “Bukan kami penyebab Pasar Sentral sepi. Pemerintah terlalu banyak membuka pasar modern di Bulukumba,” tegas Aan di tengah kerumunan.

Ketegangan meningkat saat orator lainnya, Ilyas, menyampaikan pernyataan menyentuh: “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un… hati nurani pemerintah daerah telah wafat,” serunya lantang. Aksi ini makin dramatis dengan kehadiran keranda mayat yang dibawa massa sebagai simbol matinya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil.

Usai berorasi, massa akhirnya diterima masuk ke ruang Paripurna DPRD untuk mengikuti RDP sesuai jadwal, Rdp dipimpin Wakil Ketua DPRD Fahidin HDK bersama Komisi IV. Rapat turut dihadiri Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto, perwakilan Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, Camat Ujung Bulu, serta Kepala Lingkungan Kasuara.
Namun, disayangkan beberapa instansi terkait yang semestinya hadir, justru tidak memenuhi undangan resmi DPRD.
RDP tersebut belum menghasilkan keputusan final. “Kami akan mendalami persoalan ini dan segera turun ke lokasi bersama anggota DPRD lainnya,” kata Fahidin saat menutup rapat.
Sebelum meninggalkan ruang rapat, para peserta RDP melakukan sesi foto bersama sebagai penutup pertemuan.

Pewarta.Basri