SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – Kepala desa ( Kuwu ) se-kabupaten Cirebon mengeluh lantaran bantuan keuangan untuk pembangunan yang didanai oleh atau dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga saat ini tidak kunjung cair.
Kepala palir, Kecamatan Tengah tani, Durakhman, ketika ditemui tim liputan media ini beberapa waktu yang lalu, mengaku masih menunggu pencairan bantuan dana keuangan dari pemerintah provinsi (banprov) untuk pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat
“Karena keterlambatan pencairan Banprov tahun 2025 ini, kita sedikit was was karena sampai hampir penghujung bulan juli belum ada Khabar kapan Banprov akan cair,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Desa ( Kuwu ) Keraton Muali yang juga ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon ( FKKC ) kabupaten Cirebon, ketika ditemui tim liputan media ini, mengatakan, akibat keterlambatan pencairan dana Banprov membuat target pembangunan dari hasil Musrenbang belum bisa terealisasi. Kamis ( 24/7/2025 )
“Banprov belum cair, maka ada beberapa titik pembangunan hasil Musrenbang belum dilaksanakan dan kemungkinan besar gagal direalisasi. Karena Gubernur sudah memberikan arahan bahwa Banprov tahun 2025 akan dialokasikan untuk insfratuktur jalan.
Kami sangat berharap, kiranya Pemprov Jabar secepatnya menggelontorkan Banprov, agar pelaksanaan pembangunan di desa bisa terlaksana sesuai rencana awal,” katanya.
Menurut Muali, keterlambatan pencairan dana Banprov membuat rekan-rekan sesama kepala desa ( Kuwu ) kian kebingungan. Apalagi terkait adanya simpang siur soal pembuatan pelaporan pembangunan yang didanai Banprov.
Saat ini saya masih bertanya-tanya terkait adanya informasi untuk membuat laporan pembangunan yang didanai Banprov. Bagaimana kami bisa membuat pelaporan jika dananya saja belum cair. Karena secara otomatis pembangunan juga kan belum dilaksanakan,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa( Kuwu ) Pesangrahan, Wasa, mengatakan, belum adanya khabar pencairan dana Banprov yang dijanjikan Pemprov Jabar membuat para kepala desa merasa was-was. Hal itu mengingat waktu kalender sudah mendekati akhir tahun.
“Kami was-was saat dana Banprov belum juga cair. Bagaimana kami tidak merasa was-was karena waktu yang berjalan akan terasa cepat dan manakala Banprov cair saat waktunya sudah mepet. Seandainya dana tersebut cair juga sudah bisa dipastikan kami semua tidak akan bisa merampungkan pelaksanaan pekerjaan,” ungkapnya.
Pewarta : Arif prihatin