PEMBAYARAN SARAPAN BULOG TERSENDAT, HARGA GABAH JATUH DI BAWAH HPP,PETANI MENJERIT.

News19 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
—sejumlah petani dikabupaten bulukumba mengeluhkan harga gabah yang kini jatuh dibawah harga pembelian pemerintah (hpp). Berdasarkan aturan, HPP gabah ditingkat petani ditetapkan 6.500/kg. Namun dilapangan, harga gabah hanya berkisar Rp6000-6300/kg.

Akibatnya, petani terpaksa menjual gabah dengan harga lebih rendah dari standar, sementara sebagian lainnya menahan hasil panennya karena khawatir merugi. Kondisi ini diperparah dengan terhentinya realisasi serapan bulog yang dinilai sudah mencapai target, sehingga pembayaran gabah yang masuk melalui penggilingan juga tersendat.

“Petani sekarang bingung,harga gabah jatuh, penggilingan menahan pembelian karena belum menerima pembayaran dari bulog. Akhirnya yang paling dirugikan tetap petani. Padahal seharusnya hpp itu melindungi kami. Ungkap salah satu tokoh petani dibulukumba.

Sementara itu, Aktivis pemerhati sosial Andi Saiful menilai situasi ini berpotensi menekan ekonomi pedesaan. Menurutnya, Dengan total panen dibulukumba di musim panen ke II(dua) ini sekitar 50 ribu ton, kerugian petani akibat selisih harga Rp200-500/kg bisa mencapai milyaran rupiah.

Beberapa desa dibulukumba yang diketahui masih sementara panen diantaranya desa barombong, Bialo, Bontomasila, Bontomacinna hingga padangloang ujung loe.

“Bulog semestinya hadir menjaga harga gabah ditingkat petani. Kalau pembayaran serapan tersendat,penggilingan tidak bisa lagi membeli gabah,dan petani makin terpuruk, ini akan menimbulkan efek domino yang berbahaya bagi ketahanan pangan lokal,”tegasnya.

Andi Saiful juga berharap bulog segera memperpanjang serapan gabah ditingkat petani hingga selesai musim panen di MP II ini dan mempercepat realisasi pembayaran gabah yang sudah masuk melalui mitra mitra penggilingannya agar para mitranya ini bisa kembali menyerap gabah dengan harga sesuai hpp. “kalau kondisi ini dibiarkan, bukan hanya petani yang rugi, tapi juga pasar beras kita bisa terguncang’, tambahnya.

Para petani kini menunggu langkah nyata pemerintah dan bulog untuk segera mengatasi masalah ini. Mereka berharap ada kebijakan tambahan serapan atau percepatan pembayaran agar harga gabah kembali stabil dan petani bisa menikmati hasil panennya dengan layak.

Narasumber.Andi Saiful

Pewarta. Basri