Ngopi Santai, Advokat Lukman SH Renungkan Pentingnya Bantuan Hukum untuk Masyarakat Kecil

News5 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Senin sore di Warkop Icill, tepat di depan Stadion Mini Bulukumba, suasana tampak begitu akrab. Di salah satu sudut warkop, duduk seorang advokat yang sudah lama dikenal publik Kabupaten Bulukumba, Lukman SH. Dengan secangkir kopi hangat di meja, ia berbincang santai, namun pikirannya tetap penuh dengan berbagai gagasan tentang bantuan hukum bagi masyarakat kecil.

Lukman SH bukan nama asing di dunia hukum daerah ini. Selain dikenal sebagai Ketua Organisasi Advokat (OA) DPC PERADIN (Perkumpulan Advokat Indonesia) Kabupaten Bulukumba, ia juga menjabat sebagai Ketua LBH Posbakumadin Bulukumba serta Ketua Bidang Hukum LSM Trinusa Cabang Bulukumba. Tiga peran strategis itu membuat dirinya tak pernah lepas dari tanggung jawab besar untuk menghadirkan akses keadilan yang lebih mudah dirasakan masyarakat.

Di sela obrolan santainya, ia menyampaikan bahwa ngopi bersama di warkop bukan hanya sebatas rutinitas melepas penat. Bagi dirinya, momen sederhana ini adalah ruang refleksi untuk memikirkan bagaimana caranya hukum bisa hadir sebagai pelindung bagi semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang lemah secara ekonomi maupun pendidikan.

“Bantuan hukum itu hak setiap orang, bukan hanya bagi mereka yang mampu. Di sinilah peran advokat dan lembaga bantuan hukum dituntut hadir. Ngopi seperti ini pun seringkali memunculkan ide-ide segar bagaimana kita bisa lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Lukman dengan tenang.

Lukman menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana masyarakat kecil tidak merasa takut ketika berhadapan dengan persoalan hukum. Melalui LBH Posbakummadin maupun jalur LSM, dirinya bersama rekan-rekan berupaya memberi pendampingan, agar hukum tidak lagi terlihat kaku dan menakutkan, melainkan menjadi sarana mencari keadilan.

Suasana warkop sore itu seolah menegaskan bahwa seorang advokat tidak hanya bekerja di meja hijau pengadilan, tetapi juga hadir di tengah masyarakat, mendengar keluh kesah mereka, sekaligus merumuskan solusi nyata. Ngopi santai, namun penuh arti, menjadi cermin dari kepedulian seorang Lukman SH terhadap masa depan hukum yang lebih adil di Bulukumba

Pewarta.Basri