Diduga Mangkrak, JWI Bulukumba Mengecam Keras Proyek Pembangunan Jembatan Bonto Marannu-Bonto Barua

News9 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
-21 September 2025 – Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) DPD Bulukumba mengecam keras mangkraknya proyek jembatan penghubung Desa Bonto Marannu dan Desa Bontobarua di Kecamatan Bontotiro, Bulukumba, yang kini terbengkalai parah selama lima tahun. Ini bukan sekadar proyek gagal, melainkan bukti nyata kelalaian fatal yang memperpanjang daftar hitam pembangunan di Bulukumba selama dua dekade terakhir!

Pantauan Media pada Sabtu, 20 September 2025, menunjukkan jembatan senilai Rp199.850.000 dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang dikerjakan CV. PANRITA BINA NUSANTARA itu hanya menyisakan pondasi dan tiang besi berkarat. Kondisi memprihatinkan ini jelas mencerminkan pembiaran dan potensi kerugian negara yang tak bisa ditolerir.

“Ini memalukan! Anggaran rakyat dibuang percuma, dan infrastruktur vital dibiarkan hancur. Proyek ini hanyalah puncak gunung es dari kegagalan pembangunan di Bulukumba yang sudah kronis,” tegas seorang anggota JWI.

Oknum Kepala Desa berinisial (BS) yang mengaku pelaksana proyek, berdalih pengerjaan terhenti karena keterbatasan anggaran yang alasan ini dinilai JWI tidak masuk akal dan perlu dipertanyakan secara serius.

Andisbrow, Ketua JWI DPD Bulukumba, menyatakan JWI tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan segera melaporkan kasus ini ke pihak Kejaksaan dan Kepolisian.

“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas. Kami berharap Kejaksaan dan Kepolisian bekerja profesional, transparan, dan tanpa tekanan politik. Cukup sudah Bulukumba menjadi gudang proyek mangkrak,” seru Andis Brow.

JWI juga menuntut Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulukumba untuk bertanggung jawab penuh dan memberikan penjelasan transparan atas kegagalan proyek ini.

JWI DPD Bulukumba mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mengawasi dan menuntut pertanggungjawaban atas setiap rupiah anggaran yang digunakan.

 

Narasumber.Andis Brow

Pewarta,Basri