Hutan Kota Tinggal Nama Akibat Minimnya perhatian Dari pemerintah Kabupaten Jeneponto

News79 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA JENEPONTO — Di Tengah-tengah kota Jeneponto Melingkar Hutan Kota menjulang menyerupai lingkaran yang penuh makna dengan semburan air dari bawah tanah dan dihiasi berbagai macam pepohonan didalamnya Tak hanya menyimpan nilai sejarah aura mistis ritual juga menjadi bagian yang tak terpisahkan

 

Dari sinilah nama “Hutan Kota” melekat, merujuk pada kisah masyarakat setempat yang percaya semburan airnya menyatu kelaut tersebut dan dipercaya para leluhur dalam ritual adat dahulu.

 

Banyak pengunjung mengaku merasakan hawa dingin yang tiba-tiba menyelimuti saat berada di dalam hutan tersebut.

Konon, di malam tertentu, sosok gaib dipercaya menampakkan diri untuk menjaga kesakralan situs ini.

Meski demikian, bagi warga sekitar, kehadiran “penunggu” itu bukan untuk menakutkan, melainkan menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Sementara, bagi pengunjung menjadikan destinasi yang memadukan pesona alam, budaya, sekaligus cerita mistis.

Suasana tenang dan panorama indah di sekeliling hutan dan menyatu semburan air dari bawa tanah menjadikan tempat ini bukan sekadar tujuan wisata, tetapi juga ruang kontemplasi untuk menyelami jejak peradaban leluhur yang hingga kini masih terjaga.

Bagi warga sekitarnya taman  hutan kota menjadi salah satu pilihan favorit.

Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota, dari semburan air yang tiada henti membuat tatanan pepohonan rimbun nan sejuk membuat siapa pun betah berlama-lama di komplek Megalitikum itu. Bukan cuma itu semburan air yang keluar dari bawah tanah mengalir keluar dari area hutan mengaliri sawah dan menjadi berkah bagi petani termasuk petani padi dan lainnya.

Tampak anak-anak bermain
pasangan muda sibuk berswafoto mengabadikan momen dengan kamera ponselnya.

Tapi sayang pagar yang sudah dianggarkan pemerintah beberapa tahun yang lalu sudah banyak yang rusak dan roboh akibat tidak adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten Jeneponto khusus Dinas pariwisata, Tapi yang paling mengerikan adanya sampah yang berserakan disekitar jalan lingkar Hutan kota tersebut. yang membawa aroma yang tidak sedap Bagi pengunjung” Tutur salah satu warga yang tidak mau disebut identitasnya”

Pewarta: Dsi7

Editor Asmail Tutu