PC PMII Bulukumba Klarifikasi Isu Pelantikan: “Itu Tidak Benar dan Menyalahi Aturan Organisasi”

News27 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA-
-23 Oktober 2025 — Dinamika internal kembali mewarnai tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bulukumba setelah munculnya isu pelantikan pengurus cabang baru yang beredar di kalangan kader dan media sosial. Isu tersebut menimbulkan kegaduhan di tingkat akar rumput dan memunculkan persepsi adanya dualisme kepemimpinan di PMII Bulukumba.

Ketua PC PMII Bulukumba hasil Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XVI, Renaldi Amir, akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Ia menegaskan bahwa isu pelantikan tersebut tidak benar dan belum memiliki dasar organisatoris yang jelas.

“Kalaupun ada pihak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai PC PMII Bulukumba dan memaksakan diri melakukan pelantikan, maka hal itu merupakan tindakan sembrono yang melanggar aturan organisasi,”
ujar Renaldi Amir dalam keterangannya, Rabu (23/10/2025).

Renaldi menuturkan bahwa dirinya terpilih sebagai ketua cabang melalui Konfercab ke-XVI yang diselenggarakan oleh kepengurusan sebelumnya di bawah pimpinan Sahabat Wahyudi, yang memang memiliki SK aktif dari PB PMII. Namun, ia mengakui bahwa hingga saat ini, SK kepengurusan barunya masih dalam proses di PB PMII.

“Secara prosedural, Konfercab kami sah karena dilaksanakan oleh kepengurusan yang memiliki SK resmi. Namun, kami juga masih menunggu SK dari PB PMII untuk mengesahkan struktur kepengurusan baru. Jadi sejauh ini, belum ada kepengurusan yang bisa dikatakan sah secara legal formal,”
jelasnya.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa kedua kubu yang mengklaim sebagai pengurus cabang PMII Bulukumba belum memiliki legitimasi penuh dari PB PMII. Di satu sisi, kubu Renaldi berpegang pada hasil Konfercab sah, sementara di sisi lain, terdapat pihak yang mencoba menginisiasi pelantikan tanpa dasar instruksi PB PMII.

Menurut Renaldi, langkah sepihak tersebut berpotensi menimbulkan kebingungan di kalangan kader dan dapat mencederai marwah organisasi. Ia menilai bahwa setiap proses pelantikan atau pergantian kepengurusan harus berlandaskan pada keputusan resmi PB PMII sebagai otoritas tertinggi organisasi.

“Kami menghormati perbedaan pandangan, tapi jangan sampai mengabaikan mekanisme organisasi. Kalau belum ada SK dari PB PMII, maka belum ada yang bisa mengklaim kepengurusan sah,”
tegasnya.

Berdasarkan keterangan dari Bidang Aparatur dan Bidang Kesekretariatan PB PMII, hingga saat ini belum diterbitkan surat keputusan (SK) terkait kepengurusan PMII Bulukumba. Artinya, segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan pelantikan pengurus cabang belum memiliki dasar legalitas dari pusat.

“Hal ini memperjelas bahwa isu pelantikan yang beredar saat ini tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara organisatoris,”
tambah Renaldi.

Dalam situasi yang masih diwarnai tarik-ulur ini, Renaldi mengimbau seluruh kader dan alumni PMII Bulukumba agar tetap menjaga soliditas, menahan diri dari provokasi, serta menunggu keputusan resmi PB PMII.

“Kita sama-sama ingin menjaga nama baik PMII. Jangan sampai perbedaan arah justru mengaburkan semangat perjuangan kita sebagai kader pergerakan,”
ujarnya.

Klarifikasi ini menjadi penegasan bahwa hingga kini, belum ada kepengurusan PC PMII Bulukumba yang sah secara formal dari PB PMII, meskipun secara proses konferensi telah dilaksanakan sesuai mekanisme organisasi. Kondisi dualisme ini menunjukkan perlunya ketegasan PB PMII untuk segera memberikan keputusan resmi, agar roda organisasi di tingkat cabang dapat kembali berjalan secara tertib dan solid.

Narasumber.Renaldi Amir

Pewarta.Basri