Damkarmat Kabupaten Cirebon Mendapatkan Apresiasi Luar Biasa dari Berbagai Elemen Masyarakat

News9 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – QPetugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Sektor Sumber dikenal karena respons cepat (“gercep”) mereka dalam membantu warga yang mengalami kesulitan, yang tidak terbatas pada insiden kebakaran saja.

Meskipun informasi spesifik mengenai kejadian terbaru tidak tersedia, Damkarmat Sektor Sumber, seperti unit Damkarmat lainnya, memiliki tugas dan fungsi yang luas dalam melayani masyarakat, antara lain:
Penyelamatan Beragam Insiden: Selain memadamkan api, mereka juga terlibat dalam operasi penyelamatan saat kecelakaan, bencana alam, atau situasi darurat lainnya.

Respons Cepat (“Gercep”): Petugas dilatih untuk selalu siap sedia 24 jam dan bergerak cepat menanggapi laporan dari masyarakat, yang membuat mereka dipercaya untuk berbagai jenis permintaan bantuan, dari yang sederhana hingga rumit.

Bantuan Non-Kebakaran: Masyarakat sering meminta bantuan untuk hal-hal seperti evakuasi hewan liar (ular, sarang tawon), melepaskan cincin yang tersangkut di jari, hingga membantu memperbaiki atap bocor atau membersihkan rumah pasca-banjir.

Edukasi dan Pencegahan: Mereka juga aktif dalam memberikan edukasi keselamatan dan pencegahan kebakaran kepada masyarakat untuk meminimalisir risiko.
Kepercayaan tinggi masyarakat terhadap kinerja Damkarmat, yang dinilai cepat tanggap dan responsif, menjadikan mereka salah satu garda terdepan dalam penanganan berbagai masalah kedaruratan di lingkungan warga.
Layanan ini gratis dan dapat diakses melalui nomor darurat 113 atau 02318330660

Kisah berawal dari salah satu tokoh Masyarakat di kabupaten Cirebon H. Mh. Erdwinsyah Nasution, Merasa hari sudah mulai malam, memutuskan untuk balik ke rumah.Usai rapatkan dengan rekan – rekan

Ketika hendak masuk mobilnya yang terparkir di parkiran, baru ingat, kunci mobilnya tertinggal di dalam mobil.

Selama hampir setengah jam H. Erwin berjibaku mengakali pintu mobil tersebut, tetapi tak kunjung menemukan solusi. Ia menanyakan kepada kerabat kira-kira adakah kontak tukang kunci yang bisa dipanggil dalam situasi hujan deras itu. Namun, kerabatnya memiliki ide lain yang ditawarkan untuk H. Erwin : panggil saja pemadam kebakaran.

“Awalnya saya ragu, lebih ke kayak ngerepotin banget, malu. Tapi kalo nggak begitu, ya nggak bisa pulang kan. Akhirnya nyampur ada penasaran ragu dan emang butuh aja, bener panggil pemadam kebakaran dah,” kata H. Erwin sambil terkekeh mengingat momen tersebut ketika berbincang dengan tim liputan media ini, sabtu (22/11/2025).

Usai menceritakan detail kejadian, tiga orang petugas Damkarmat sektor Sumber, Andre, Sigit.p dan Kasanudin ( danru ) langsung mencoba membuka pintu mobil yang terkunci tersebut. Hanya butuh waktu kurang dari 20 menit pintu mobilq itu qberhasil dibuka dengan alat-alat yang dibawa petugas. Sesudah urusannya rampung, H. Erwin yang merasa tak enak hati, hendak memberikan uang untuk petugas Damkarmat yang tadi menolongnya.

Namun, ke tiga personel petugas Damkarmat itu menolak dengan halus. Mereka berkata sudah menjadi tugasnya membantu masyarakat. Ketika H.Erwin bersikeras, petugas itu tetap menolak. Mereka tidak ingin masyarakat mempersepsikan layanan Damkarmat harus bayar untuk dilayani.

“Hari itu, Alhamdulillah saya terbantu sekali karena ada petugas (Damkarmat) datang. Tapi saya sih masih ngerasa nggak enak bikin mereka ujan-ujan cuma buka pintu mobil yang terkunci. Hari itu juga saya ngeh, ‘oh ternyata bener ya Damkarmat kayak di medsos, gercep’,” ucap H. Erwin

Pewarta : Arif prihatin