Upaya Kemendikdasmen “Sapa Sekolah”, Ajak Siswa Rasakan Keseruan Belajar melalui Rumah Pendidikan

News17 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | JAKARTA, –Sabtu, 22 November 2025. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) berkomitmen mendorong transformasi digital pendidikan melalui pemanfaatan Platform Rumah Pendidikan. Program “Sapa Sekolah” menjadi salah satu upaya strategi Kemendikdasmen dalam menghadirkan layanan dan informasi secara langsung kepada warga pendidikan. Melalui kegiatan ini, sekolah memperoleh kesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan Rumah Pendidikan. Di dalam Rumah Pendidikan, masyarakat dapat mengetahui berbagai program dan inovasi kementerian.

Kehadiran “Sapa Sekolah” di SMPN 111 Jakarta pada Kamis (20/11), memberikan ruang bagi satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan, memperkuat implementasi teknologi pembelajaran, dan mewujudkan proses belajar yang lebih menyenangkan serta pendidikan bermutu untuk semua.

Kapokja Pendayagunaan Digital Pusdatin, Ai Sri Nurhayati, menyampaikan bahwa kegiatan “Sapa Sekolah” merupakan bagian dari implementasi Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas yang telah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto. “Program digitalisasi ini bukan hanya sekadar alat, tidak hanya sebatas perangkat saja, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana proses pembelajaran ini dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada,” jelasnya, di Jakarta, Kamis (20/11).

Ia menambahkan bahwa program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. “Ini juga sudah menjadi program pemerintah yang diberikan ke sekolah-sekolah sehingga dengan program Digitalisasi Pembelajaran ini bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. Kami membutuhkan dukungan Bapak/Ibu guru, karena kalianlah yang menjadi ujung tombak dalam pemanfaatan teknologi ini di dalam pembelajaran,” ujar Ai.

Sementara itu, Kepala Seksi SMP dan SMA Sub Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Rusmala Nainggolan, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program “Sapa Sekolah”. Ia menekankan bahwa Rumah Pendidikan adalah ruang kolaborasi yang dapat dimanfaatkan dan dibagikan oleh para pendidik. “Rumah Pendidikan adalah ruang Bapak/Ibu bisa berkolaborasi, memanfaatkan, dan berbagi,” ungkap Rusmala.

Menurutnya, platform tersebut menyediakan banyak referensi dan praktik baik guru-guru dari seluruh Indonesia. “Bapak/Ibu bisa lebih banyak referensi dari berbagai daerah di Indonesia. Ada banyak praktik-praktik di sana, banyak file dari seluruh Indonesia. Jadi, untuk bisa menjadi guru profesional dengan layanan kualitas pendidikan di kelas-kelas, ini semua bisa dimanfaatkan. Bapak/Ibu adalah salah satu ujung tombak yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan,” jelasnya.

Kepala Sekolah SMPN 111 Jakarta, Kusnadi, menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi digital, khususnya Papan Interaktif Digital (PID) atau yang dikenal dengan Interactive Flat Panel (IFP) dan akses ke Rumah Pendidikan telah memberikan dampak nyata pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolahnya. “Untuk digitalisasi pendidikan di sekolah, kami sengaja kuatkan bagaimana supaya daya tarik dari pembelajaran itu tidak melulu hanya ceramah tapi anak–anak bisa mempraktekan Papan Interaktif Digital yang diberikan oleh kementerian sehingga bisa maksimal,” ujar Kusnadi.

Kusnadi juga menekankan bahwa teknologi ini bukan hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru. “Pendidikan yang baik untuk anak-anak adalah gurunya bahagia, bukan hanya sekedar cerdas tapi gurunya bahagia, sehingga dengan dukungan Papan Interaktif Digital dan sumber belajar dari Rumah Pendidikan, guru dapat terus berlatih dan mengembangkan materi yang lebih menarik serta relevan bagi peserta didik,” terangnya.

Selain itu, guru SDN Cilangkap 01 Pagi, Benny Sumarna, turut membagikan praktik baik pemanfaatan fitur Gim Edukasi yang tersedia di menu Ruang Murid pada Rumah Pendidikan. Ia menjelaskan bahwa salah satu bagian yang paling diminati adalah materi eksploratif yang mengajak murid belajar seperti sedang bermain. “Tampilannya menarik, seperti gim beneran, materinya relevan, dan yang penting gratis, praktis, serta mudah digunakan. Tidak perlu instal software yang berat, cukup akses melalui browser atau aplikasi Rumah Pendidikan,” ujarnya.

Benny menambahkan bahwa Gim Edukasi dapat dimanfaatkan untuk kuis interaktif, riviu materi, dan meningkatkan semangat belajar. Murid dapat menggunakannya secara individu melalui gawai masing-masing, atau guru dapat menampilkannya di layar kelas untuk digunakan secara bersama. Menurutnya, fitur ini sangat membantu, bahkan tetap cocok diterapkan di sekolah dengan fasilitas terbatas sekalipun.

Dampak positif tersebut juga dirasakan langsung oleh para siswa. Rahee, siswa kelas 8 menyampaikan bahwa pengalaman belajar di kelas kini jauh lebih menyenangkan, “Papan Interaktif Digital menurut saya games-gamesnya itu seru dan edukatif untuk dipelajari. Ia juga merasa kelas semakin hidup berkat kehadiran berbagai permainan edukatif di Rumah Pendidikan yang membuat siswa jauh lebih aktif dan membuat pembelajaran terasa menyenangkan. “Setelah ada Rumah Pendidikan, suasana kelas jadi lebih seru dan aktif, apalagi gim matematikanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Maureen, siswa kelas 9 menilai bahwa inovasi digital membuat proses pembelajaran lebih menarik, “Dengan inovasi baru ini kita bisa belajar lebih seru, lebih edukatif, dan pembelajarannya itu tidak membosankan jadi kita ngga ngantuk,” jelas Maureen. Ia mengaku bahwa suasana belajar menjadi jauh lebih menarik, “Kalau kita belajar kaya dulu itu agak bosan tapi semenjak ada Papan Interaktif Digital dan Rumah Pendidikan, pembelajaran itu lebih asik dan seru,”ujarnya.

Penulis: Destya, Tim Pusdatin/Editor: Denty A.

Pewarta : Arif prihatin