SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – Lagi – lagi Profesi wartawan dilecehkan, kali ini stetment itu keluar dari mulut oknum Ketua PKL di salah satu wilayah kabupaten Cirebon
Beredar sebuah cuplikan video berdurasi 1 menit 24 detik di grup WhatsApp Cirebon dalam agenda Musyawarah PKL Puja Tera pada 11 September 2025, yang dilaksanakan di Balai Desa Weru Lor, Kabupaten Cirebon Beberapa hari yang lalu.
Dalam video tersebut, tepat pada detik ke-00:30, Omo selaku Ketua Paguyuban PKL Puja Tera melontarkan kalimat yang dinilai tidak pantas didengar, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai wartawan. Saat menjelaskan kepada para PKL Puja Tera mengenai fungsi dan penggunaan iuran retribusi, Omo berkata:
“Hal sekecil apa pun itu akan membuka celah para premanisme wartawan untuk mempertanyakan iuran tersebut untuk apa. Nah, nantinya dari iuran itu bisa untuk meng-handle para premanisme wartawan,” ujar Omo dalam video tersebut.
Menanggapi Pernyataan ketua PKL Puja Tera yang menyamakan profesi wartawan dengan preman itu membuat geram para jurnalis, khususnya yang berada di wilayah Cirebon. Beredarnya video tersebut dinilai telah melecehkan martabat dan integritas profesi pers.
Kami selaku awak media berharap Ketua Paguyuban PKL Puja Tera dapat mempertanggungjawabkan ucapannya, karena dengan menyebut wartawan sebagai premanisme wartawan sama saja telah merendahkan dan melecehkan profesi kami sebagai insan pers Indonesia.
Insan media Cirebon Raya siap Geruduk Kantor PKL Puja Tera untuk meminta pertanggungjawaban ketua PKL PUJA TERA serta mempertanyakan legalitas dari paguyuban tersebut
Pewarta : Arif prihatin





