Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-48 UPN Veteran Jakarta, Jamintel Tekankan Peran Vital Intelijen Kejaksaan dalam Bingkai Bela Negara

News20 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | KEJAKSAAN AGUNG JAKARTA, – Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peran Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia Dalam Bingkai Bela Negara” pada Dies Natalis ke-48 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta yang dihelat pada Jumat 28 November 2025 di Jakarta.
Mengawali orasinya, Jamintel mengucapkan selamat atas seluruh pencapaian yang telah diperoleh UPN Veteran Jakarta dalam kurun 48 tahun ke belakang. Jamintel juga mengungkapkan bahwa UPN dilandasi nilai-nilai patriot para veteran kemerdekaan sehingga didirikan sebagai bentuk sumbangsih para ‘Veteran’ untuk pendidikan di Indonesia.
Adapun orasi ilmiah Jamintel ini menyoroti tentang pergeseran ancaman nasional dan peran strategis Intelijen Kejaksaan dalam mendukung pembangunan nasional dan penegakan hukum yang adaptif.
Dalam orasinya, Jamintel menekankan bahwa tantangan kebangsaan saat ini bergeser, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi. Teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) teridentifikasi sebagai pisau bermata dua, yang di satu sisi meningkatkan produktivitas, namun di sisi lain berpotensi menjadi alat kejahatan seperti Tindak Pidana Kecerdasan Buatan (TP-KB) dan penyalahgunaan Deepfake.
“Bela negara di era modern tidak hanya mengandalkan kekuatan alutsista, tetapi juga memerlukan ketahanan ideologi, ketahanan sosial, dan ketahanan hukum Intelijen Kejaksaan berperan sebagai bagian dari strategi pertahanan non-militer dengan menjalankan fungsi early warning dan early detection terhadap potensi gangguan kepentingan pemerintah dan masyarakat,” ujar Jamintel.
Selanjutnya, Jamintel memaparkan bahwa bidang Intelijen Kejaksaan menjalankan fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan secara simultan untuk melindungi program pembangunan dari penyimpangan, korupsi, sabotase, dan gangguan kepentingan tertentu. Pendekatan ini selaras dengan paradigma preventive law enforcement, yang menekankan pencegahan tindak pidana.
Beberapa program unggulan Intelijen Kejaksaan dalam mendukung implementasi Asta Cita Presiden dan kesejahteraan masyarakat meliputi:
Jaksa Garda Desa (Jaga Desa)
Program pengawasan dan pendampingan pengelolaan dana desa untuk memastikan transparansi dan efektivitas, didukung oleh aplikasi digital “Real Time Monitoring Village Management Funding”.
Jaksa Mandiri Pangan
Program yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Pengamanan Pembangunan Strategis
Komitmen mengawal program strategis pemerintah, seperti Revitalisasi Satuan Pendidikan, untuk mencegah pungutan liar (pungli) atau penyimpangan lainnya.
Jaksa Masuk Sekolah
Inisiatif untuk menanamkan pemahaman hukum sejak dini kepada pelajar.
Sinergitas Lembaga Lain
Jamintel menekankan bahwa kompleksitas tantangan hukum dewasa ini menuntut hadirnya sumber daya manusia yang berpengetahuan, profesional, dan berkarakter.
“Sinergi antara pendidikan tinggi dan Intelijen Kejaksaan menjadi sangat krusial,” tegas Jamintel. Perguruan tinggi memiliki peran sebagai pusat riset, inovasi, dan pembentukan karakter kebangsaan (agen soft defense) yang melahirkan lulusan dengan kesadaran bela negara dan budaya hukum yang sehat. Intelijen Kejaksaan, sebagai mitra strategis, berkontribusi melalui pembinaan hukum, mitigasi potensi ancaman di lingkungan pendidikan, dan kerja sama riset, yang pada akhirnya memperkuat digital intelligence ecosystem bagi penegakan hukum modern.
Jamintel menutup orasinya mengajak seluruh pihak memperkuat komitmen kolektif untuk membangun Indonesia melalui sinergi antara dunia pendidikan dan institusi penegak hukum demi masa depan yang berdaulat.
.

Jakarta, 28 November 2025
KEPALA PUSAT PENERANGAN HUKUM

ANANG SUPRIATNA, S.H., M.H

Pewarta : Arif prihatin