SATYA BHAYANGKARA | PASBI CIREBON, — Lapas Kelas I Cirebon memperkuat kiprahnya dalam industri hilirisasi kelapa dengan meluncurkan ekspor perdana dan kedua coir net hasil karya warga binaan ke Korea Selatan.
Pengiriman satu kontainer sekitar 5.400 unit jaring sabut pada ekspor perdana dan 2000 unit jaring sabut ekspor kedua ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Cirebon telah menjadi salah satu sentral produksi barang jadi bernilai ekspor dalam roadmap besar hilirisasi kelapa yang tengah disusun Pemasyarakatan Jawa Barat.
Produk coir net ini diproduksi melalui kerja sama antara Lapas Cirebon dan PT Coir, melibatkan 40 warga binaan yang telah mengikuti pelatihan keterampilan sejak Agustus 2025. Setiap produk melewati proses quality control PT Coir dan dinyatakan memenuhi standar ekspor internasional. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan bahwa pembinaan kemandirian berbasis industri kreatif dapat berkontribusi langsung pada rantai pasok global.
Dalam roadmap hilirisasi kelapa yang kini tengah dibangun Kanwil Pemasyarakatan Jawa Barat, Lapas Cirebon ditetapkan sebagai pusat finishing dan produksi barang jadi siap ekspor. Peran ini melengkapi struktur industri terintegrasi yang mencakup sentra bahan baku di wilayah selatan Jawa Barat serta pabrik pengolahan setengah jadi di sejumlah UPT yang memiliki kapasitas produksi besar. Dengan kontribusinya ini, Lapas Cirebon menjadi salah satu pilar utama yang menghubungkan hasil produksi WBP dengan pasar internasional.
PT Coir menyampaikan apresiasi atas kualitas dan konsistensi produksi Lapas Cirebon. Kerja sama ini dinilai bukan hanya meningkatkan kapasitas industri sabut kelapa, tetapi juga memberikan dampak sosial melalui pemberdayaan warga binaan. Lapas Cirebon sendiri menargetkan perluasan kerja sama serupa sehingga ke depan dapat menambah variasi produk ekspor dan memperluas jumlah warga binaan yang terlibat.
Dengan pencapaian terbaru ini, Lapas Cirebon semakin kokoh sebagai UPT yang menjadi ujung tombak ekspor produk turunan kelapa dan menjadi contoh bagaimana pembinaan kemandirian dapat bertransformasi menjadi kekuatan industri yang berdaya saing global.
Pewarta : Arif prihatin










