PULIHKAN TRAUMA PASCA BANJIR ACEH TAMIANG: Relawan Wahdah Peduli Hadirkan Senyum di Tenda Darurat Desa Babo ​ACEH TAMIANG

News21 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
-Di bawah naungan tenda darurat yang sederhana, puluhan anak-anak Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, kembali menemukan tawa mereka. Meski sekolah mereka luluh lantak diterjang banjir bandang dan tanah longsor, semangat untuk menimba ilmu tidak padam.

​Kehadiran relawan Wahdah Peduli pada Senin (29/12/2025) menjadi oase di tengah keterbatasan. Para relawan hadir khusus untuk membersamai anak-anak lintas jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD/Ibtidaiyah, hingga SMP, dalam sesi trauma healing (pemulihan trauma).

​Menyembuhkan Luka Batin di Bawah Tenda
​Banjir yang memporak-porandakan bangunan sekolah memaksa proses belajar mengajar berpindah ke tenda-tenda pengungsian. Bagi anak-anak ini, tenda tersebut adalah satu-satunya harapan tersisa agar tidak tertinggal pelajaran. Namun, trauma akibat kehilangan tempat belajar dan rumah tinggal menyisakan luka batin yang mendalam.

​Tim Trauma Healing Wahdah Peduli yang dikomandoi oleh Wahidin Nur bergerak cepat melakukan pendampingan psikis. Wahidin membawakan materi dengan metode variatif untuk mengalihkan memori kelam anak-anak dari bencana.
​”Kami membawakan yel-yel penyemangat, berkisah, bernasyid, ice breaking, hingga berbagai permainan menarik lainnya.

Tujuannya agar anak-anak kembali ceria, merasa tidak sendirian, dan tidak merasa ditinggalkan. Kami ingin mereka kembali tersenyum dan mengobati luka mendalam akibat bencana ini,” ujar Wahidin.
​Bantuan Logistik dan Haru Guru Setempat.

​Keceriaan anak-anak semakin lengkap di penghujung acara. Relawan Wahdah Peduli mendistribusikan bantuan logistik yang diamanahkan oleh para dermawan, meliputi:
​Bahan Pokok: Beras, susu, biskuit, dan makanan siap saji.
​Sandang: Pakaian layak pakai dan karpet.

​Santunan: Uang tunai untuk kebutuhan mendesak.
​Isak tangis haru tak terbendung dari St. Aminah, salah satu guru setempat, saat menyaksikan bantuan tersebut mengalir untuk murid-muridnya. Di tengah kondisi sekolah yang rusak berat, kehadiran dukungan dari luar daerah melalui Wahdah Peduli yang didukung oleh Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) menjadi penguat moril yang luar biasa.

​”Saya sangat bersyukur sekaligus terharu. Saudara-saudara kami yang jauh, bahkan dari Pulau Sulawesi dan daerah lainnya, peduli pada anak-anak kami. Semoga Allah memudahkan rezeki dan melancarkan urusan para donatur,” ucap Aminah sambil menyeka air mata.

​Harapan Pasca Bencana
​Melalui aksi nyata ini, Wahidin Nur berharap pemulihan pasca bencana di Aceh Tamiang tidak hanya berfokus pada perbaikan infrastruktur, tetapi juga pada kesehatan mental generasi muda. Wahdah Peduli berkomitmen untuk memastikan anak-anak di wilayah terdampak tetap memiliki keberanian untuk bermimpi, meski harus memulainya kembali dari tengah reruntuhan sekolah mereka.

Pewarta.Basri