SATYA BHAYANGKARA | TAKALAR — Empat hari berturut-turut masyarakat melakukan Riakan penolakan Pilkades, terus memanas dan semakin mencekam, mulai dari hari Sabtu ( 13 -15/2022) masyarakat menolak hasil pengumuman seleksi ujian tertulis dari P2KD kabupaten
Karena Merasa diduga dicurangi dari hasil pengumuman dari P2KD kabupaten, massa pendukung bakal calon desa yang digugurkan sehingga menolak pemiliha kepala desa (Pilkades) dengan menyegel kantor desa, membakar ban bekas dan menutup akses jalan, di sejumlah desa mulai dari kecamatan Galut, galesong, galesong Selatan dan Kecamatan Mangarabombang.
Suasana pun kian tak kondusif di sejumlah desa di Kabupaten Takalar, khususnya di Desa Kanaeng, Kecamatan Galesong Selatan (Galsel) membuat lima Bakal Calon (Balon) kepala Desa yang dipastikan lolos beramai-ramai mengundurkan diri dari perhelatan Pilkades serentak yang rencananya akan dihelat pada tanggal 4 Desember 2022 mendatang.
Berdasarkan hasil seleksi dari panitia Pelaksana Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Kabupaten Takalar kelima bakal calon kepala desa tersebut dinyatakan lolos antara lain, Jamaluddin, Rahmawati, K, Marhani, Asniah dan Muhammad Rijal.
Asniah, salah satu bakal calon kepala desa Kanaeng yang berhasil dikonfirmasi terkait pengunduran dirinya membenarkan perihal tersebut.
Saya mundur dari pencalonan kepala desa atas kemauan sendiri, karena saya tidak mau ada hal hal yang tak diinginkan terjadi pada diri saya dan keluarga saya,” kata Asniah via ponselnya, Selasa (15/11/2022) sore.
Hal senada juga disampaikan oleh Rahmawati yang juga salah satu kontestan pada Pilkades Kanaeng, menurut Rahmawati, dirinya juga mengundurkan diri berdasarkan kemauan sendiri.
Iya pak lima bakal calon kepala desa Kanaeng ramai-ramai mengundurkan diri sebagai calon kepala desa, kalau saya memilih mundur karena kemauan sendiri,” tutur Rahmawati.
Ironisnya, selain para bakal calon kades Kanaeng yang beramai-ramai mengundurkan diri, pihak panitia P2KD desa Kanaeng, Kecamatan Galesong Selatan juga mengundurkan diri dengan alasan suasana sangat tidak kondusif di wilayah itu.
“Saya mengundurkan diri sebagai anggota P2KD Kanaeng karena kaget melihat kegaduhan-kegaduhan yang terjadi pasca penetapan nama-nama calon kepala desa, selain itu saya mundur karena belum berpengalaman dalam kepanitian Pilkades,” jelas Ruslan anggota P2KD Desa Kanaeng.
TIM RED