Aron Kelitadan Diduga Lakukan Perintah Sepihak Tanpa Koordinasi Dengan Manajemen Pusat.

Uncategorized883 Dilihat

 

Satyabhayangkara.co.id Inpex Marsela mrupakan Proyek Strategis Nasional, kini berulah kembali, di mana ada oknum- oknum yang mau meraup keuntungan sendiri.

Mantan driver Inpex Marsela Eko kurniawan membeberkan, jika dirinya dirugikan, terkait rencana busuk Aron Kelitadan.

Eko Kurniawan di Kantor Redaksi Satya Bhayangkara Kamis, (18/04/2024) mengatakan bahwa dirinya tak sedikitpun punya niat mencari keadilan, bahkan keuntungan bagi diri sendiri sebagai Vendor kecil.

Dia membeberkan jika semula dirinya berprofesi sebagai driver Wakil Uskup, namun seiring berjalannya waktu, Inpex perwakilan Saumlaki berniat menyewa mobil wakil uskup sekaligus menunjuk dirinya sebagai driver Inpex Marsela.

Sejak menjadi driver Inpex selama 2 bulan Eko mulai bekerja mulai pukul 05.30 pagi hingga 21.00 – 22.00 tanpa istirahat.

Dengan pekerja seperti itu Eko tidak pernah mengeluh sedikitpun karena harus bertanggung jawab sebagai sebuah konsekuensi dari pekerjaan.

Meskipun demikian, saat itu Perayaan Paskah dia pulang lebih cepat dari waktu biasanya.

“Selama saya menjadi driver suda saya perjuangkan orang-orang Tanimbar yang suda saya rintis untuk bekerja, mereka tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi saya suda rekrut untuk bekerja demi memenuhi kebutuhannya.” Bebernya.

Dia menambahkan, jika ada 3 orang kuli bangunan sempat nganggur direkrutnya agar bisa bekerja. Bahkan, ada kios-kios kecil yang semula tidak ramai pun kini suda mulai bangkit dengan adanya pembeli makanan ringan oleh PT Taka.

sewaktu dia masih bekerja sebagai driver Inpex dengan Bayar per harinya Rp.900.000 itupun sudah turun derastis dari harga yang sebelumnya Rp. 1.235.000, namun informasi yang diterimanya menyebabkan jika pembayaran Rp. 1.000.000 kemudian uang sebesar Rp. 100.000 itu pun diambil langsung oleh Vendor yang baru untuk diberikan kepada Aron Kelitadan atau dibagi dua tanpa sepengetahuan dirinya.

“Saat itu, yang membuat invoice, tagihan, penawaran itu saya sendiri, tetapi saya tidak tau mengapa sampai pihak Inpex atau Aron lah yang menurunkan harganya. Klimaksnya, saya dipecat pada tanggal 31 Maret 2024 tanpa ada alasan yang pasti, bahkan Wakil Uskup tidak pernah memberhentikan saya.” Rinciannya.

Tak terbayangkan sebelumnya, jika Aron Kelitadan sendiri memecat dirinya sebagai driver, dan selanjutnya digantikan dengan Elvis Felndity.

Belakangan diketahui, Aron beralasan bahwa Eko mengkonsumsi miras saat jam kerja. tetapi faktanya dia mengkonsumsi miras bersama teman driver Inpex lainnya di luar jam kerja.

Ironisnya, Eko dipecat tetapi teman drivernya Marfel yang menjadi driver Lukas Tio (Alunce) justru melaksanakan aktivitasnya sebagai driver.

Di sinilah, Aron Kelitadan mulai melancarkan aksinya dengan menuduh Eko Kurniawan sebagai penyuplai BBM ilegal dan juga belanja di toko-toko kecil yang tidak memiliki ijin.

Bahkan ada dugaan kuat terkait BBM ilegal yang dipercayakan oleh PT Taka disalurkan oleh Lukas Tio ( Alunce ) per harinya 70-200 liter mulai dari hari Senin hingga hari Jumat.

Lukas Tio ( Alunce ) merupakan suplayer BBM ilegal dari Dexlite dari pompa Bensin Andre menggunakan jerigen, atas kordinasi Aron Kelitadan dengan Lukas Tio (Alunce) untuk disuplay kepada PT Taka di Desa Lermatang. WL