Gelar Webinar Nasional Peringati Hari Kartini, Ini Pesan PMKRI Cabang Makassar

News1022 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | MAKASSAR – Memperingati hari Kartini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar Sanctus Albertus Magunus, Sulawesi Selatan melaksanakan webinar nasional, Kamis 25 April 2024 kemarin.

Kegiatan tersebut mengangkat tema:’ Refleksi dan Peran Perempuan Menyongsong Indonesia Emas 2045′.

Dalam menumbuhkembangkan paradigma positif terhadap perempuan dengan menggunakan media online di era digital

Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar Sanctus Albertus Magnus, Dawita Rama mengatakan, tema webinar menjelaskan bahwa konsep dari hari Kartini ini dibungkus secara modern dengan menggunakan media online, informasi di era digital.

” Jadi perempuan masa kini punya peranan kongkrit dalam perjalanan pembinaan informal, terkhusus anggota PMKRI agar bisa mengembangkan wawasan tiap individu, terutama memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mdmajukan bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” sebutnya pada media ini, Jumat 26 April 2024 melalui via whatsapp.

“Harapannya ruang-ruang yang telah kita bentuk ini, dapat hidup, guna memperjuangkan hak-hak perempuan,” kata Dawita Rama Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar Sanctus Albertus Magnus sebai Narasumber.

Hadir pula sebagai narasumber, Elisha Lumintang, Putri Ekonomi Indonesia 2023-2024, Devita Lusia Siri mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Makasar 1988-1989, dan Moderator Matilda Bili Wakil Sekjen 2.

Dalam webinar ini, ketiga pemateri atau narasumber menyoroti beberapa hal terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), arah pergerakan perempuan hingga gerakan feminisme di Indonesia menuju Indonesi Emas 2045.

Dalam memaparkan materi, Devita Lucia Siri menjelaskan, ada beberapa jenis KDRT, kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan psikis dan penelantaran rumah tangga.

“Dampak KDRT tidak hanya terjadi terhadap suami atau istri saja, melainkan dapat berdampak buruk bagi anak-anak mereka,” paparnya.

Sementara Elisha Lumintang juga menjelaskan tentang arah pergerakan perempuan, begitu banyak kekerasan dan kasus pada perempuan, kemudian memicu para aktivis untuk melakukan kongres perempuan.

“Gerakan dilakukan baik dalam bidang sosial, pendidikan dan bidang lainnya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa orde baru,” terangnya.

Devita melanjutkan dengan paparan terkait gerakan feminisme di Indonesia, merupakan gerakan sadar atau kritis yang dilakukan untuk mengubah keadaan atas diskriminasi, kekerasan agar tidak timpang di masyarakat.

“Gerakan feminisme itu adalah lintas sektor, melihat kebutuhan para perempuan,” terangnya.

Anggota PMKRI Cabang Makassar, mengapresiasi teman-teman yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

Jika menilik dari tema yang diangkat, kita dapat melihat ada penegasan dan peran terhadap posisi perempuan saat ini, sejak dulu hingga hari ini, aktivis perempuan sudah memperlihatkan posisinya dalam melakukan aksi-aksi perubahan di dalam negeri, menunjukkan bahwa perempuan tidak berada pada mindset yang negatif.

 

Pewarta : Yustus
Editor : Asmail Tutu