SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – keluarga korban pembacokan puluhan genk motor ingin para pelaku yang sudah tertangkap harus di hukum seberat – beratnya dan yang belum tertangkap yang ada dalam daftar pencarian orang ( DPO ) segera di tangkap minta di adili dan di hukum seberat beratnya (19/01/2025)
Turah atau yang lebih akrab dipanggil mang betu yang berprofesi wartawan mewakili orang tua korban mengungkapkan”, ada keinginan korban ( Nanda -red ) untuk kuliah dan setelah lulus kulian mau bekerja keras untuk membantu ekonomi orang tuanya, niat tulusnya tak terwujud lantaran meninggal oleh ulah tak berperikemanusiaan dari berandalan genk motor dengan cara yang sangat tragis” ungkapnya.
Turah menambahkan,”bapak dari korban hanya seorang pekerja pembantu di sekolahan, dan ibu dari korban juga seorang pekerja sebagai TKW di luar negeri, dengan harapan anaknya bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi demi untuk masa depannya.
kronologi kejadian, saya diberitahukan sebelumnya pada pagi hari sekitar pukul 5, tanggal 25 desember 2024 bahwa anak kami meninggal di rumah sakit umum daerah arjawinangun dengan penuh luka bacokan senjata tajam di bagian kepala dan badan. kejadian yang mengakibatkan anak kami meninggal di keroyok geng motor tepat di toang antara desa slendra kecamatan gegesik dan desa guwa lor blok kalen sekira pukul 2 dinihari. dan kamipun sudah melaporkan kejadian ini ke sektor gegesik dengan nomor LP/B/18/X11/2024/SPKT/POLSEK GEGESIK/POLRESTA CIREBON/POLDA JAWA BARAT. tanggal 25 desember 2025.
“saya ucapkan Terimakasih atas bantuanya seluruh aliansi dan lintas media yang telah membantu mem viralkan wajah kedua orang daftar pencarian orang (DPO).yang sudah viral di medsos, mereka/pelaku melarikan diri menjadi DPO, bukan status DPO Yang saya harapkan, tetapi pengejaran dan tangkap secepatnya mereka para pelaku, dan minta dihukum seadil-adilnya” pungkasnya
Sumber : Turah
Pewarta : Arif prihatin