Luas Sawah Yang Terendam -+ 4 Ha, Teredam Banjir. Kondisi Ini Membuat Mereka Para Petani Menjerit Jeneponto

Uncategorized147 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | JENEPONTO — Hujan yang menguyur Dikabupaten Jeneponto dalam 1 hari terakhir tanpa henti Diduga Mengakibat Dari Ditutup saluran air meluap

sepanjang persawahan di lingkungan Pakkatterang Kelurahan Balang toa Kecamatan binamu Kabupaten Jeneponto Jumlah penduduk yang terendam -+20 unit rumah, Luas sawah yang Terendam -+ 4 ha, Teredam banjir. Kondisi ini membuat mereka para petani menjerit.(26/12/2020).

Menurut keterangan salah satu petani setempat, kepada awak media mengaku bahwa setiap kali musim hujan tiba, kawasan tersebut memang selalu terjadi banjir.

Tentu, meskipun kondisi ini dampaknya jelas dapat merugikan tanaman milik petani itu sendiri, namun petani berharap ada solusi dari Pemerintah mendapatkan untuk diperhatikan

Kami warga pakkatterang tidak nuntuk ganti rugi cuma ,mencari selusi supaya air yang dari Lembang loe menuju pakkatterang bisa keluar supaya tidak tinggal air akibat Ditutup saluran air.

“Hingga saat ini tidak ada respon Pemerintah. Ini sudah menjadi musibah tahunan, dan kami tidak mendapatkan asuransi,” ,

“ Banjir sudah menjadi kebiasaan tiap tahun sudah seperti tradisi, sehingga kami harus menerima akibat dari air yang tak terbendung ini, harusnya hujan adalah berkah dari langit, bukan bencana”. Ucap seorang warga akibat luapan banjir semalam.

Pewarta Amir Nai