OJK Gelar Peringatan Nuzulul Quran Bersama Media Dan Bancakan 2025

News8 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA | KOTA CIREBON,- Puluhan awak media hadiri peringatan nuzulul quran dan bancakan, OJK sampaikan stabilitas sektor Jasa Keuangan di Ciayumajakuning tetap terjaga yang berlangsung di kantor OJK Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No.133, Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin ( 17/03/ 2025 )

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib bersama jajarannya beberkan kondisi jasa keuangan di Ciayumajakuning di acara Peringatan Nuzulul Quran bersama Media dan Bancakan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menilai stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning) pada Triwulan IV Tahun 2024 dalam kondisi terjaga.

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, mengatakan bahwa kinerja sektor perbankan, baik Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank Umum, menunjukkan tren yang bervariasi. Di sisi lain, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) mengalami kontraksi, sementara pasar modal dan tingkat inklusi keuangan mengalami pertumbuhan positif.

Sebanyak 18 BPR di wilayah Ciayumajakuning, kata Agus, mengalami kontraksi pada Desember 2024, dengan penurunan kredit sebesar 3,23 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp2 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami penurunan sebesar 1,53 persen yoy menjadi Rp2,19 triliun, sementara total aset menyusut 4,79 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun

Kontraksi ini dipengaruhi oleh strategi penyaluran kredit dan penghimpunan dana yang sangat bergantung pada kondisi ekonomi serta segmen pasar yang didominasi kredit konsumtif dan modal kerja,-” pungkas Agus kepada awak media di kantornya,

Meskipun, lanjut Agus, permodalan BPR tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 31,18 persen, terjadi sedikit penurunan sebesar 12,68 persen yoy.

Sementara itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) meningkat 4,04 persen yoy menjadi 20,46 persen akibat berakhirnya kebijakan restrukturisasi COVID-19.

Sebaliknya, sektor perbankan umum menunjukkan pertumbuhan positif. Kredit yang disalurkan oleh 29 Kantor Cabang (KC) Bank Umum di wilayah OJK Cirebon meningkat 5,72 persen yoy menjadi Rp54,22 triliun. Aset dan DPK juga meningkat masing-masing sebesar 7,12 persen dan 4,25 persen. Laba perbankan pun tumbuh 9,50 persen yoy menjadi Rp1,54 triliun, dengan rasio NPL yang terjaga di angka 2,65 persen,-” jelasnya

Pertumbuhan yang lebih signifikan, kata Agus, terlihat pada 5 Kantor Cabang Bank Umum Syariah, dengan penyaluran kredit yang naik 17,50 persen yoy menjadi Rp4,33 triliun. Aset dan DPK masing-masing tumbuh 19,51 persen dan 19,79 persen. Laba bank syariah juga mengalami lonjakan 21,45 persen yoy menjadi Rp226,66 miliar, dengan NPL yang tetap rendah di angka 1,77 persen.

Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), kinerja 8 Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S) dan 2 perusahaan pergadaian menunjukkan penurunan. Aset LKM turun 14,44 persen yoy menjadi Rp20,7 miliar, sedangkan pinjaman yang disalurkan menurun 8,11 persen menjadi Rp19,3 miliar.

Perusahaan pergadaian juga mengalami penyusutan aset sebesar 0,07 persen yoy menjadi Rp3,73 miliar, meskipun laba tumbuh 16,44 persen menjadi Rp182,2 juta,-“tuturnya.

Di sisi lain, jumlah investor pasar modal di Ciayumajakuning meningkat 8,65 persen yoy menjadi 310.145 Single Investor Identification (SID). Akumulasi transaksi saham juga melonjak 77,76 persen yoy menjadi Rp1,82 triliun, menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap investasi pasar modal”lanjut Agus

OJK Cirebon terus berperan dalam perlindungan konsumen, dengan menangani 1.387 konsultasi dan pengaduan sepanjang 2024. Layanan konsultasi didominasi oleh bank umum (31,07 persen), diikuti oleh entitas ilegal (28,91 persen) dan fintech lending (19,75 persen),-” tuturnya

Dalam hal literasi dan inklusi keuangan, kata Agus, OJK Cirebon telah melaksanakan 134 kegiatan edukasi sepanjang tahun 2024, meningkat 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Program Duta Literasi Keuangan juga diinisiasi dengan melibatkan 51 mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati sebagai agen literasi keuangan.

Sejalan dengan upaya peningkatan inklusi keuangan, OJK Cirebon menginisiasi program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Karangtawang, Kuningan. Program ini mencakup onboarding 200 pelaku UMKM, pembukaan agen laku pandai, serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Diharapkan dengan edukasi yang masif, masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan legal yang diawasi OJK, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan mencegah risiko keuangan,- pungkasnya

Meskipun beberapa sektor mengalami tantangan, OJK Cirebon terus mendorong stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan di Ciayumajakuning.

Dengan peningkatan literasi keuangan, pertumbuhan pasar modal, serta penguatan peran intermediasi perbankan, diharapkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal dan aman semakin luas.,-” tutup

Pewarta : Arif prihatin