Pemuda Kreatif Bontobahari Gelar Diskusi Publik Bertajuk -Meneropong Bontobahari 2029-

News8 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
_ Kegiatan ini dilaksanakan di Anda Foodcourt kelurahan Sapolohe Kecamatan Bontobahari dengan menghadirkan anggota DPRD kabupaten Bulukumba dapil V (Bontobahari-Bontotiro) Andi Narni Nur Intan dari fraksi Nasdem dan H. Efhy Wahyudi Masri dari fraksi Gerindra.

Panitia Fajrin Kasdi menyampaikan bahwa kegiatan ini sedianya di hadiri oleh 5 anggota DPR dapil V namun karena beberapa alasan, kegiatan itu hanya di ikuti oleh 2 narasumber saja. Menurutnya kegiatan ini bertujuan untuk menjembatangi keresahan masyarakat terkait berbagai macam persoalan yang terjadi di kecamatan Bontobahari dengan upaya dari wakil rakyat di sidang-sidang parlemen, selain itu ia juga mengatakan kegiatan itu sebagai forum bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Andi Narni Nur Intan dalam penyampaiannya mengatakan saat ini anggaran daerah sangat terbatas untuk melakukan pembangunan. Beliau melanjutkan bahwa ia tengah berusaha untuk mengumpulkan aspirasi dari kelima anggota DPRD di dapil V untuk melakukan perbaikan jalan yang ada di Bontobahari karena minimnya anggaran sehingga harus bekerja sama dengan anggota DPRD yang lain.

Sementara Efhy Wahyudi Masri atau yang akrab disapa H.Ahdan mengatakan bahwa ia baru efektif bekerja selama 6 bulan terakhir ini karena di awal pelantikan harus menunggu terbentuknya alat kelengkapan dewan. Beliau mengatakan bahwa saat ini ia hanya mengawasi program dari pemerintah periode sebelumnya. Lebih lanjut beliau juga menyoroti jalan yang ada di sekitar pasar inpres Bontobahari yang sudah seharusnya mendapat perhatian untuk dibenahi karena kontribusi pasar Bontobahari sangat signifikan jika dibandikan pasar yang ada di kecamatan yang lain.

Diskusi semakin seru karena dihujani dengan banyak tanggapan. Salah satunya adalah Andis brow yang menyoroti beberapa persoalan seperti semrawutnya penataan pedagang, retribusi yang carut marut di pasar Bontobahari, jalan menuju pasar yang rusak sedemikian parah, tidak adanya perhatian pemerintah terkait pengelolaan sampah, fungsi PPI yang tidak berjalan sebagaimana mestinya hingga penggusuran bangunan di Tahura yang seolah di bajak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu juga di perkuat oleh tanggapan dari Sukardi warga yang akan terdampak oleh kebijakan penggusuran itu.Dirinya mengatakan bahwa kebijakan penggusuran dan pengosongan lahan di Tahura diambil tanpa melibatkan masyarakat yang sudah sejak puluhan tahun menetap di dalam kawasan Tahura.

Salah satu guru SMA 3 Bulukumba juga menyuarakan agar alumni yang kurang beruntung agar dapat difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan dari pemerintah untuk menunjang skill dan kompetensi agar dapat terserat dalam dunia kerja

Di akhir diskusi Andi Narni Nur Intan mengatakan masalah sampah dapat di atasi dengan terlebih dahulu membentuk lembaga yang akan mengelola sampah sampai ke pembuangan akhir, sementara H. Ahdan mengatakan agar nanti ia akan menginisiasi agar peta Tahura dibuatkan PERDA yang akan mengatur peta dan zona pemanfaatan Tahura.

Kegiatan diskusi ini rencananya akan menjadi agenda rutin setiap 3 bulan agar masyarakat memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasinya.

Narasumber.Andi Parman

Pewarta Basri