SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Suasana sore di Warkop Icil depan Stadion Mini Bulukumba terasa berbeda, Senin (15/9/2025). Aroma kopi yang menyeruak berpadu dengan canda tawa para aktivis dan insan pers yang duduk melingkar, membahas isu penting seputar solidaritas media dan aktivis.
Dalam pertemuan yang dikemas sederhana namun penuh keakraban ini hadir sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Umum Lembaga Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (L-PATI), Ketua Umum Jaringan Wartawan Indonesia (JWI), serta Kabiro Bintang Bayangkara Indonesia Bulukumba. Turut hadir pula perwakilan dari beberapa media, seperti Petir News, Satya Bayangkara, dan Kabar21.
Diskusi santai yang berlangsung hampir dua jam itu mengupas tentang pentingnya kebersamaan dan sinergi. Baik aktivis maupun jurnalis di Bulukumba sepakat bahwa perjuangan tidak akan berarti jika berjalan sendiri-sendiri.
“Solidaritas itu kunci. Tanpa solidaritas, media dan aktivis bisa terpecah. Padahal kita memiliki peran besar dalam mengawal kepentingan masyarakat,” ujar salah seorang pimpinan organisasi yang hadir.
Nada senada disampaikan perwakilan insan pers yang menegaskan bahwa kerja sama antar media sangat penting untuk memperkuat fungsi kontrol sosial. “Media tidak boleh saling menjatuhkan. Justru kita harus saling menopang, saling menguatkan. Dengan begitu, suara kita akan lebih didengar,” tambahnya.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi gagasan, tetapi juga mempererat silaturahmi antar jurnalis dan aktivis. Mereka berharap kegiatan ngopi santai semacam ini bisa rutin digelar, sehingga hubungan antarorganisasi semakin solid dan bisa melahirkan program-program nyata bagi masyarakat Bulukumba.
“Ini bukan sekadar ngopi, tapi wadah memperkuat persaudaraan. Dari sini kita bisa melahirkan gerakan bersama untuk kebaikan masyarakat,” tutup salah satu peserta dengan penuh optimisme.
Pewarta.Basri
