satyabhayangkara.co.id | Tanimbar_
Bertempat di Komplex Taman BTN, Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilaksanakan kegiatan pemungutan suara yang di pimpin langsung oleh Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Jacobus Lukas Sambonu, S.Si
adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11, menghitung suara yang bisa disaksikan secara terbuka oleh warga masyarakat setempat. Kamis (15/02/24).
Ketua KPPS, Pak Luki sapaan akrabnya, menuturkan kepada media ini adapun strategi awal mengendalikan kegiatan ini, Luki di dampingi 7 orang teman-teman Panwas yang dibagi habis tugas sesuai fungsi masing-masing, ada yang khusus untuk membaca hasil pencoblosan, ada yang khusus untuk mencatat dalam lembaran perhitungan, ada yang khusus mencatat di lembaran C salin, yang lain mencatat suara-suara yg tidak tersalurkan, ada yang siapkan berita acara kemudian di fotokopi dan ada juga 1 tugas yang diperankan oleh 2 sampai 3 petugas panwas.
“ Beta sudah bilang teman-teman panwas untuk tegakan aturan, tugas dan tanggungjawab, pendaftaran peserta pencoblosan tepat jam 7 pagi sudah mulai sampai dengan jam 1 siang pendaftaran peserta pencoblosan ditutup namun kegiatan pencoblosan masih jalan hingga selesai dan setiap tahapan dibuatkan berita acara.” tegas Luki.
Dirinya sempat mengakui bahwa tehnis pelaksanaan penghitungan suara oleh KPPS dalam setiap tahun Pemilu agak beda dimana tahun Pemilu ini fisik kertasnya memang banyak tapi berita acaranya hanya ada 1 yang berlaku untuk semua.
“ Jadi kalau ada 5 surat suara tehnis untuk penghitungan rekapitulasi kali ini lebih mudah dibanding tahun Pemilu yang lalu, tehnisnya setelah penghitungan suara selesai dulu baru dibuatkan berita acara, ini yang mengakibatkan keterlambatan waktu.” tandasnya.
Ketika disinggung media ini soal bagaimana tingkat kesulitan kegiatan dan bagaimana honor yang tersedia untuk kegiatan ini, Luki menjelaskan bahwa tingkat kesulitan berpulang kepada pribadi sendiri, bila sudah berkeinginan menjadi penyelenggara, harus merasa berkewajiban mencintai untuk melakukan pekerjaan ini yaitu saat membuat rekapitulasi berita acara karena jumlahnya cukup banyak maka agak memperlambat dan setiap tahapan ada jeda sekitar 30 menit sementara proses penghitungan data rekapitulasi sama sekali tidak bisa diganggu yaitu rekapitulasi hasil dan rekapitulasi salin.
Lanjutnya bahwa memang tersedia sejumlah honor biaya operasional telah disampaikan terbuka kepada teman-teman Panwas sebanyak Rp.4.680.000,- namun Luki sebagai ketua KPPS berupaya untuk siasati honor operasional itu ada biaya konsumsi, biaya persiapan TPS, biaya penggandaan berita acara untuk saksi dan biaya operasional lainnya.
“ Ada kebijakan yang nantinya diambil untuk bersama merasakannya, beta seng mau nanti jangan ada yang berpikir beta ambil lebih, biaya lemburnya langsung diberikan kepada masing-masing orang mengingat bila sudah sibuk, tidak mungkin ada waktu lagi dengan tujuan bahwa bisa segera digunakan untuk berbelanja sesuai keperluan masing-masing, disamping konsumsi yang sudah disiapkan hanya sebatas 9 orang, namun tidak menutup kemungkinan siapapun yang hadir saat itu butuh makan, bisa saja diberikan pelayanan makan minum.” imbuhnya.
Mengakhiri konfirmasi persnya, Luki memberi apresiasi kepada satuan pengamanan dari Personil Polres Kepulauan Tanimbar dan Satuan Linmas setempat yang mendampingi jalannya kegiatan ini hingga selesai dini hari tidak ada persoalan yang berarti bahkan Luki memberikan jaminan pastikan kegiatan berlangsung lancar dan aman dan berharap bila ada hal yang kurang berkenan bisa di komunikasikan secara baik-baik.
“ Kiranya dalam proses penghitungan suara khususnya untuk DPRD Kabupaten bisa dibangun komunikasi secara baik-baik dan bisa meminimalisir adanya salah pendapat pada surat-surat suara yang sah maupun yang tidak sah.” tutupnya. (E.M)