SATYA BHAYANGKARA | KABUPATEN CIREBON, – Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle), sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular, yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, badan usaha, dan/atau pemerintah daerah (Peraturan Menteri LH No. 14 Tahun 2021).
Pengelolaan sampah di Indonesia merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Sejumlah upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah. Bank sampah adalah konsep pengolahan sampah yang sudah diterapkan di berbagai wilayah Indonesia sejak tahun 2008.
Pemerintah desa Kalitengah Resmikan Bank Sampah KASIH KITA, bertempat di gedung serbaguna desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Sabtu ( 10/08/2024 )
Dalam kegiatan tersebut Dihadiri oleh kepala desa Kalitengah ( Kuwu ) Siti Asiyah, Camat Tengah Tani, Tedy Tri Susilo, Khodir mitra Dinas lingkungan hidup, Tokoh masyarakat, Karang taruna, Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan berbagai elemen masyarakat lainnya
Ada berbagai cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan karena sampah, salah satunya dengan memanfaatkan bank sampah. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara kerja dan manfaat bank sampah. Padahal, bank sampah tidak hanya bersifat sebagai ‘wadah’ untuk menampung sampah yang siap didaur ulang saja, tetapi pihak penyetor sampah juga memperoleh keuntungan.
Nah, sebagai bentuk untuk kepeduliaan terhadap salah satu permasalahan lingkungan yaitu sampah, mari mengenal tentang manfaat dan pengelolaan bank sampah. Dengan mengenal lebih dalam seputar bank sampah, Anda bisa memulai aksi clean up lingkungan sekitar dengan memanfaatkan keberadaan bank sampah di sekitar” ucap Khodir dalam sosialisasinya didepan semua yang hadir
Khodir menambahkan” Sudah tahu mengenai garis besar tentang pengertian bank sampah, bukan? Nah, kini saatnya kita mengenal lebih jauh tentang cara kerja bank sampah. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang mempertanyakan tentang cara pengelolaan bank sampah. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengira bahwa bank sampah tidak mendatangkan keuntungan apapun selain untuk pemilik bank sampahnya sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah menjadi penyetor bank sampah serta cara kerja dari bank sampah itu sendiri:
● Daftarkan diri terlebih dahulu sebagai nasabah bank sampah. Pilih bank sampah terdekat dengan tempat tinggal Anda agar tidak merepotkan.
● Pilah sampah sebelum disetorkan. Dalam hal ini, nasabah harus memilah sampah organik dan sampah anorganik. Bank sampah hanya menerima sampah kering atau sampah anorganik saja. Kemaslah sampah tersebut dengan rapi sebelum dibawa ke bank sampah.
● Pastikan Anda sudah membawa buku tabungan agar pihak bank sampah bisa mencatat jumlah sampah yang disetorkan.
● Di bank sampah, sampah yang Anda bawa akan ditimbang. Pihak bank sampah akan menghitung nilai sampah tersebut dan akan dicatat di buku tabungan yang Anda bawa.
● Selanjutnya, sampah yang sudah ditampung oleh bank sampah akan didaur ulang kembali menjadi biji plastik atau benda-benda lain yang lebih bermanfaat.
Uang hasil tabungan sampah bisa ditarik kapanpun. Namun, sebaiknya tarik uang ketika jumlahnya sudah cukup banyak agar Anda merasakan manfaat menjadi nasabah di bank sampah.
Camat Tengah Tani, Tedy Tri Susilo mengatakan ” Adanya bank sampah memberikan manfaat yang beragam, seperti mengurangi dampak negatif dari pembuangan sampah, menghasilkan barang yang memiliki nilai jual, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Beberapa produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah di bank sampah antara lain pupuk kompos, tas belanja dari bahan daur ulang, dan kerajinan tangan berbahan dasar limbah.
Peran aktif warga sangat penting dalam pengelolaan bank sampah. Warga diharapkan untuk memilah sampah sesuai dengan kategorinya, seperti sampah organik, sampah plastik, dan sampah kertas. Selain itu, warga juga dapat membantu dalam proses penjualan atau pengolahan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Dengan melibatkan warga dalam pengelolaan bank sampah, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik akan semakin meningkat ” katanya
Usai resmikan bank sampah kasih kita, Siti Asiyah selaku Kepala desa ( Kuwu ) Kalitengah berharap ada tindak-lanjut dari program tersebut sehingga bisa berjalan lancar dan bukan hanya sekedar seremonial belaka.
Peran aktif warga sangat penting dalam pengelolaan bank sampah. Warga diharapkan untuk memilah sampah sesuai dengan kategorinya, seperti sampah organik, sampah plastik, dan sampah kertas. Selain itu, warga juga dapat membantu dalam proses penjualan atau pengolahan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Dengan melibatkan warga dalam pengelolaan bank sampah, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik akan semakin meningkat ” pungkasnya
Pewarta : Arif prihatin