RDP DI KANTOR DPRD Bulukumba Dibuka, L-PATI Bongkar Dugaan Penggelapan PAD Pasar Cekkeng Kasuara

News8 Dilihat

SATYA BHAYANGKARA-BULUKUMBA
– Desakan panjang Lembaga Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (L-PATI) bersama Aliansi Pedagang Cekkeng (APACE) Kasuara agar DPRD Bulukumba menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) akhirnya membuahkan hasil. RDP yang digelar pada Jumat (11/07/2025) itu jadi ajang terbongkarnya dugaan serius: potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pasar Cekkeng yang selama ini diduga dikerdilkan dan tak tercatat maksimal.

Dalam forum tersebut, L-PATI membeberkan hasil investigasi lapangan mereka. Jika dikelola optimal, Pasar Cekkeng Kasuara dapat menyumbang PAD hingga Rp293.520.000 per tahun—angka yang jauh lebih besar dibandingkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bulukumba.

“Kami paparkan data ini sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada publik dan sebagai dasar bagi DPRD serta pemerintah untuk menghentikan rencana pemindahan pasar tanpa kajian matang,” tegas Ibrahim Ilyas, Wakil Sekjen L-PATI.

Lebih jauh, Ibrahim mengungkap bahwa dalam dokumen resmi Disperindag hanya tercatat 89 pedagang, padahal data faktual di lapangan menunjukkan sekitar 250 pedagang aktif di Pasar Cekkeng. “Bayangkan berapa besar potensi PAD sebenarnya yang selama ini bisa saja diselewengkan. Dulu pasar ini bahkan tercatat sebagai penyumbang PAD ketiga terbesar,” tegasnya.

Temuan ini membuka kemungkinan adanya indikasi praktik gelap oleh oknum-oknum tertentu. Jika kalkulasi L-PATI terbukti benar, maka patut diduga ada aliran dana retribusi yang tak masuk kas daerah.

RDP kali ini bukan hanya soal nasib pedagang, tetapi menyentuh inti persoalan tata kelola keuangan daerah, keadilan ekonomi, dan integritas birokrasi. Publik kini menanti: apakah DPRD dan aparat penegak hukum berani menindaklanjuti temuan ini atau justru memilih bungkam?

Pewarta.Basri