SATYA BHAYANGKARA|PPU, – Dalam rangka menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas), Polres Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Mahakam 2025, Senin (14/7/2025) pagi, di halaman Mapolres PPU.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA dan dipimpin langsung oleh Kapolres PPU, AKBP Andreas Alek Danantara, S.I.K., M.M., M.Tr. SOU., selaku Pimpinan Apel. Apel ini dihadiri oleh unsur Forkopimda dan instansi terkait, seperti Dandim 0913 PPU Letkol Inf Arfan Irfandi, Dansubdenpom VI/1-4 PPU Lettu Cpm Bagus Santoso, Kajari PPU Faisal Ariffudin, S.H., M.H, Ketua PN PPU Hartati Ari Suryati, S.H., serta Kepala Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan para pejabat utama Polres PPU.
Susunan pasukan yang hadir terdiri dari tiga kompi gabungan yang melibatkan unsur TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP, yang menunjukkan sinergitas lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan operasi kepolisian bersandi Operasi Patuh Mahakam 2025.
Penyematan pita tanda dimulainya operasi dilakukan kepada perwakilan dari Polres PPU, Polisi Militer, dan Dishub sebagai simbolisasi pelaksanaan kegiatan secara serentak di seluruh Indonesia mulai 14–27 Juli 2025.
Dalam amanatnya, Kapolres PPU menekankan bahwa tema Operasi Patuh 2025 adalah “Tertib Berlalu Lintas demi Terwujudnya Indonesia Emas.” Kegiatan ini menitikberatkan pada pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis yang didukung oleh penegakan hukum berbasis teknologi seperti ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), baik statis maupun mobile.
“Kabupaten PPU sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) memegang peran penting dalam mendukung kelancaran lalu lintas. Untuk itu, kami siap menjaga ketertiban dan keselamatan lalu lintas demi keberhasilan pembangunan nasional,” tegas AKBP Andreas.
Beliau juga menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan, serta fatalitas lalu lintas, sekaligus meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat.
Sebelum menutup sambutan, Kapolres memberikan lima poin penekanan sebagai pedoman petugas selama pelaksanaan operasi, di antaranya menjaga mental dan kesehatan, tidak melakukan pelanggaran, menjadi teladan dalam etika berlalu lintas, serta memperkuat sinergitas antar instansi.
Apel ditutup dengan pembacaan doa, laporan komandan apel, serta foto bersama seluruh peserta. Kegiatan selesai dalam situasi aman, tertib, dan kondusif. (*)